Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Kampoeng Flora Wonolopo, "Hidden Gem" Asyik bagi Pehobi Tanaman

Kompas.com - 24/03/2023, 14:29 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang memiliki banyak kampung tematik. Salah satu yang unik dan wajib dikunjungi yaitu Kampoeng Flora di Dukuh Sumbersari, Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

Ratusan tanaman hias maupun holtikultura tampak dipajang rapi di sepanjang kios sederhana berukuran kurang lebih 100 meter.

Tentu, letak Kampoeng Flora ini dikelilingi oleh banyak tanaman, tepatnya di depan hutan jati yang rindang, di dekat permukiman warga.

Baca juga: 3 Tempat Wisata Religi di Sumenep, Ada Masjid Agung

Uniknya, Kampoeng Flora ini sudah dibangun sejak tahun 2000 lalu.

Ketua Kelompok Tani Kampoeng Flora, Eko Susanto, menuturkan, berdirinya Kampoeng Flora ini didasarkan atas keresahan warga. Yang menilai bahwa Semarang belum memiliki tempat sentra khusus tanaman.

Lantaran memiliki hobi yang sama dalam merawat tanaman, maka warga setempat bersikeras untuk membangun dan mengembangkan Kampoeng Flora.

"Awalnya sejak tahun 2000, warga di sini pada suka tanaman. Kita merasa bahwa Semarang tidak punya sentra khusus. Kemudian saya buat perlahan kelompok petani di sini, resmi tahun 2017. Lalu baru diresmikan jadi kampung tematik tahun 2022," jelas Eko kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Lebih jelas Eko mengatakan, dulunya, tempat berdirinya kios-kios di Kampoeng Flora ini adalah kawasan yang kumuh dan banyak sampah.

Namun, lantaran warga memiliki visi yang sama untuk memajukan kampung, akhirnya mereka menyulap tempat tersebut menjadi layaknya Pasar Agro.

Baca juga: Kapal Pesiar Sandar di Buleleng, Ratusan Turis Asing Berwisata ke Pura Beji hingga Pasar Tradisional

"Dulu di sini itu tempat kumuh. Banyak orang yang membuang sampah di hutan. Nah kesadaran itu kan tidak bisa kami gugah langsung. Jadi kita berupaya membangun kesadaran pelan-pelan," ucap dia.

Eko menyebut, saat ini terdapat sekitar 25 anggota kelompok tani yang ikut mengembangkan Kampoeng Flora.

Tidak hanya tanaman hias, mereka juga menyediakan beragam jenis bibit tanaman holtikultura, seperti algaonema, anthurium, begonia, bonsai, peperomia, dan masih banyak lagi.

"Di sini juga ada Kelompok Wanita Tani (KWT) ibu-ibu yang mengembangkan sektor urban farming. Tapi yang dijualkan di pasar lebih ke tanaman hias dan holtikultura," jelas Eko.

Biji tanaman yang dijualkan di Kampoeng Flora juga memiliki harga yang beragam. Mulai dari yang paling murah Rp 5.000, hingga paling mahal Rp 10 juta, tergantung jenis tanaman.

Hingga saat ini, warga Semarang dan sekitarnya mulai banyak yang berkunjung ke Kampoeng Flora untuk berburu tanaman.

Baca juga: Tips Berwisata ke Mandalawangi Cibodas, Perhatikan Perkiraan Cuaca

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com