Semua dijalani mahasiswa dengan penuh antusias dan tanpa keterpaksaan. Pasalnya ini menjadi pertama kali bagi mereka untuk membuat sebuah robot.
Tantangan terbesar baginya ialah saat harus menyambungkan kabel ke solenoid, yakni alat yang nantinya bergerak menabuh gamelan dan menciptakan lima instrumen dari keenam alat musik gamelan tadi.
Teknologi solenoid akan bergerak sesuai dengan notasi musik yang dibaca oleh software yang telah disediakan. Kemudian, menampilkan satu lagu yang notasinya sudah ditambahkan dalam sistem.
“Ini baru pertama bikin robot. Dan selama ini kan bergelut di software aja, enggak pernah pegang perkabelan, karena emang bukan anak teknik elektro. Tapi mau gak mau jadi belajar dan bisa juga akhirnya,” ungkapnya.
Rekan sekelas Noval, Zahrah Asri (20) pun mengakui warisan budaya Jawa itu menarik. Pasalnya perempuan asal Banten baru mengenal gamelan saat menggarap proyek robot pertamanya itu.
“Baru pertama tahu gamelan, wah ternyata unik ya,” tutur Zahrah.
Dalam perkembangannya, Robot Gamelan Sekar Nuswantoro memiliki tiga model berbeda, perbedaan itu dibedakan pada jenis pemukulnya atau solenoid.
Model pertama memakai bola kecil dengan gerak vertikal. Lalu pada model kedua pemukul didesain lebih kecil dengan gerak vertikal.
Kemudian model ketiga pemukul diubah menggunakan per dan tuas agar mampu menghasilkan dorongan lebih keras dan bunyi yang lebih nyaring.
Gamelan yang didesain seperti bunga matahari itu diklaim mampu bermain 24 jam non stop. Model Robot Gamelan Sekar Nuswantoro ini telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), targetnya sampai 20 HKI .
“Keberadaan Robot Gamelan ini bukan buat menggantikan pemain manusia. Tapi justru kami pengen lebih mengenalkan gamelan ke ruang publik. Karena ini ke depannya akan diproduksi secara masif, jadi orang-orang WNI atau WNA bisa lebih dekat dan akrab dengan gamelan karena bisa dilihat seperti di bandara, dan tempat umum lainnya,” jelasnya.
Meski belum mahir memainkan gamelan, Noval senang bisa terlibat langsung dalam proyek besar yang bertujuan mengenalkan gamelan ke banyak orang.
Secara akademik, Noval dan rekannya yang tergabung dalam tim bahkan mendapat inspirasi dari proyek tersebut dan berniat mengembangkannya untuk tugas akhir masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.