SOLO, KOMPAS.com - Bubur takjil samin khas Banjar, Kalimantan, kembali dibagikan oleh Takmir Masjid Darussalam Jayengan, Serengan, Solo, Jawa Tengah, selama bulan Ramadhan 1444 Hijriah.
Tradisi bagi-bagi bubur ini sudah berlangsung sejak 1985 tahun, secara gratis.
Baca juga: Takmir Masjid Darussalam Solo Kembali Bagikan 1.300 Porsi Bubur Samin Banjar Selama Ramadhan
Pantuan Kompas.com, sejak pukul 15.00 WIB, Kamis (23/3/2023), warga sudah mengantre dengan wadah bubur yang dibawanya.
"Kan jarang-jarang ada bubur samin khas Banjar ini. Adanya cuma saat Ramadhan," kata Marini (51), Warga Baluwarti, Kota Solo, disela-sela mengantre, pada Kamis (23/3/2023).
Meskipun bubur belum sepenuhnya matang, proses membuat bubur samin ini menjadi ajang tontonan para warga yang penasaran cara membuatnya.
"Rasanya enak. Keluarga suka, terutama anak saya. Kalau Ramadhan pasti mengantre saat masih dimasak. Biasanya, sekitar 30 menit langsung habis," ceritanya.
Marini mengatakan selama Ramadhan, sekitar 2 sampai 3 kali dalam satu minggu pasti, meluangkan waktu untuk mengantre.
"Ya sering, tapi ya ndak setiap hari. Soalnya bosan juga kalau setiap hari. Ini saya bawa dua tempat bubur," jelasnya.
Baca juga: Tradisi Pembagian Bubur Samin di Masjid Darussalam Solo Kembali Ditiadakan
Wadah yang dibawa warga juga beraneka ragam. Mulai dari tempat makam, hingga panci juga dibawa oleh warga.
Ketua Takmir Masjid Darussalam M. Rosyidi Muchdor mengatakan untuk Ramadhan kali ini, sekitar 45-47 kilogram beras dan bumbu-bumbu khas dimasak secara bersamaan di halaman masjid.
Lalu, bubur khas Banjar ini, dibagikan kemasyarakatan setelah dibacakan doa bersama, pada pukul 15.45 WIB.
"Dari 47 kilo beras dan bumbu-bumbu semua itu, menjadi 1300 porsi yang 250 untuk takjil masjid, kemudian 1050 porsi untuk masyarakat secara gratis," kata M. Rosyidi Muchdor, disela-sela pembagian bubur.
Tradisi bagi-bagi bubur ini, bukan hanya untuk umat muslim. Akan tetapi, juga diperuntukkan untuk semua umat beragama, meskipun dibagikan selama Bulan Ramadhan
"Tradisi bagi-bagi ini, pahalanya sama dengan orang yang berpuasa. Tapi, tidak mengurangi pahala orang berpuasa. Dibagikan pada masyarakat yang berminat jadi bukan orang muslim saja. Orang yang tidak berpuasa boleh mengambil kalau berminat," jelasnya.
Lanjut M. Rosyidi Muchdor, bubur samin khas Banjar ini, dikeluarkan selama tiga kali dalam satu tahun, yakni, saat Bulan Ramadhan, Malam 10 Suro dan Malam Nisfu Sya'ban.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.