LUMAJANG, KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Dalam 12 jam terakhir, gunung tertinggi di Pulau Jawa Itu terekam meluncurkan 26 kali letusan asap berwarna putih kelabu dengan ketinggian antara 300 - 800 meter.
Rinciannya, 23 letusan asap teramati pada periode Kamis (23/2/2023) pukul 00.00 - 06.00 WIB dengan ketinggian antara 300-500 meter.
Sementara, tiga letusan lainnya teramati dalam periode enam jam berikutnya dengan tinggi kolong asap 300 - 800 mengarah ke selatan.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Pagi Ini, Warga Diminta Waspada
"Kamis (23/3/2023) Gunung Semeru teramati 26 kali letusan asap dengan tinggi kolong asap antara 300-800 meter," kata petugas Pos Pantau Gunung Api Semeru Ghufron Alwi di Lumajang, Kamis (23/3/2023).
Sementara, pantauan kegempaan seismograf, tercatat dalam masing-masing periode pengamatan, Gunung Semeru mengalami gempa letusan sebanyak 23 kali dan 20 kali dalam 12 jam.
Amplitudo maksimal gempa letusan tercatat antar 12 - 23 milimeter dengan durasi 68 - 142 detik.
"Status Gunung Semeru masih tetap level III (Siaga)," jelasnya.
Saat berita ini ditulis, diketahui puncak Gunung Semeru tengah diguyur hujan sehingga visual gunung tidak tampak.
Namun, getaram banjir mulai terekam pukul 12.17 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter dan terus meningkat hingga 30 milimeter pada pukul 13.20 WIB.
Baca juga: Gunung Semeru Luncurkan 4 Kali Guguran Lava Sejauh 800 Meter ke Besuk Kobokan
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengimbau, warga yang berada di sekitar aliran lahar Gunung Semeru untuk waspada.
Sebab, resiko dampak primer berupa awan panas guguran serta dampak sekunder berupa lontaran batu pijar hingga banjir lahar dingin Gunung Semeru masih tinggi.
"Kami imbau warga yang berada di sekitaran daerah aliran sungai, dimohon untuk hati hati, meningkatkan kewaspadaannya dan siaga di karenakan visual gunung berkabut dan hujan di daerah puncak, resiko APG sewaktu-waktu bisa terjadi. Selalu perhatikan arahan petugas dan manfaatkan teknologi deteksi dini bencana yang telah ada seperti cctv dan alat komunikasi lain seperti radio dan handy talkie," imbau Patria.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.