LEMBATA, KOMPAS.com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sipri Meru belum menerima laporan kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 5,1 yang mengguncang wilayah itu, Kamis (22/3/2023) pagi.
“Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan, kita masih menunggu,” ujar Sipri saat dihubungi, Kamis pagi.
Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,1 Guncang Lembata NTT
Sipri mengatakan, gempa tersebut cukup terasa. Namun, pihaknya belum menerima laporan kerusakan seperti bangunan maupun korban jiwa dari pemerintah tingkat desa, kelurahan, dan kecamatan.
Meski begitu, ia mengimbau warga tetap waspada dan memantau informasi gempa melalui situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Kalau ada laporan kerusakan akan kami informasikan,” ucapnya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang Margiono mengatakan, gempa bumi terjadi pukul 04.23 Wita.
Margiono menjelaskan, episenter gempa terletak pada koordinat 8,97 derajat Lintang Selatan dan 123,25 derajat Bujur Timur, atau tepatnya di laut pada jarak 50 kilometer barat daya Kabupaten Lembata.
"Gempa ini pada kedalaman 108 kilometer," ujar Margiono, Kamis pagi.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi itu merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas intraslab.
Baca juga: Diduga Lakukan Pelanggaran, SPBU di Lembata Tak Dapat Alokasi Solar JBT dari Pertamina
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Naga Wutung, Kabupaten Lembata dengan skala intensitas III - IV modified mercalli intensity (MMI).
Selain itu di daerah Wulandoni, Lembata, Solor Timur dan Flores Timur dengan skala intensitas III MMI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.