"Mekanisme tender ini memiliki sistem tersendiri beda halnya dengan pengadaan biasa. Tercatat, ada enam peserta konsorsium dengan sebagian besar teknologinya berasal dari China yang berkolaborasi dengan pengusaha lokal," paparnya.
Baca juga: Siswa SMA di Makassar Dikeroyok di Sekolah, Gurunya Tak Melerai tapi Malah Merekam
Ia menjelaskan, konsorsium melibatkan permodalan dan teknologi, sehingga pengusaha asal Indonesia bisa membangun konsorsium dengan mitranya dari luar negeri.
"Mereka berafiliasi, memadukan teknologi lokal dengan high technology yang nantinya sebagai model pengelolaan sampah di Makassar," jelas Ferdy.
Setelah pemenang ditentukan, Pemkot Makassar akan mengurus semua tahapan administrasi yang dibutuhkan. Ketentuan ini sesuai dengan target pusat yang menyatakan bahwa konstruksi harus dimulai pada 2024 dan mulai beroperasi pada 2025.
"Lokasinya sendiri tidak jauh dari TPA atau paling tidak aksesnya memudahkan proses distribusi sampah. Titiknya pun harus dekat pula dengan sumber gardu listrik dan air," katanya.
Baca juga: Anggota Brimob Beserta Istrinya Dilaporkan Dugaan Penipuan Arisan Online di Makassar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.