Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Cerita Pedagang Pakaian Bekas Impor di Sulsel | Sosok Wanita Korban Mutilasi di Sleman

Kompas.com - 22/03/2023, 06:00 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Pedagang pakaian bekas impor atau cakar di Pasar Malam Senggol, Kota Parepare, Sulawesi Selatan meradang.

Hal ini menyusul adanya larangan pemerintah terkait perdagangan pakaian bekas impor atau thrifting.

Berita tersebut menjadi sorotan pembaca Kompas.com hingga menjadi populer di urutan pertama.

Selain itu ada juga berita terkait penemuan mayat seorang wanita korban mutilasi di Kabupaten Sleman.

Mayat tersebut ditemukan di dalam kamar mandi salah satu wisma di Jalan Kaliurang, Dusun Purwodadi, Kalurahan Pakembinangun, Kecamatan Pakem.

Berikut lima berita populer yang dirangkum Kompas.com pada Selasa (21/3/2023).

1. Cerita Pedagang Pakaian Bekas Impor di Sulsel

Pedagang pakaian bekas impor atau cakar di Pasar Malam Senggol, Kota Parepare, Sulawesi Selatan meradang.

Hal ini menyusul adanya larangan pemerintah terkait perdagangan pakaian bekas impor atau thrifting.

Salah satu pedagang pakaian bekas impor di Pasar Malam Senggol, Hendra mengaku berjualan cakar untuk menafkai keluarga.

"Terkait larangan itu, pemerintah sebelumnya tidak melakukan riset kepada pedagang di daerah. Apa yang mau kami kerjakan selain menjual pakaian bekas. Kami turun temurun sudah jadi pedagang cakar," katanya, Senin (20/2023).

Menurutnya, kualitas pakaian bekas impor lebih baik dibandingkan produk lokal. Sehingga warga enggan membeli produk lokal.

"Kami bukannya tidak mau menjual produk dalam negeri. Tapi tidak ada yang mau beli karena kualitas," ungkapnya.

Baca selengkapnya: "Kami Bukannya Tidak Mau Menjual Produk Dalam Negeri, tapi Tidak Ada yang Mau Beli karena Kualitas"

2. Sosok Wanita Korban Mutilasi di Sleman

Suasana rumah duka jenazah A di Kota Yogyakarta, Senin (20/3/2023)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Suasana rumah duka jenazah A di Kota Yogyakarta, Senin (20/3/2023)

Mayat seorang wanita ditemukan di dalam kamar mandi salah satu wisma di Jalan Kaliurang, Dusun Purwodadi, Kalurahan Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman pada Minggu (19/3/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat ditemukan, mayat dalam kondisi terpotong beberapa bagian.

Awalnya, seorang pria datang untuk menginap di wisma tersebut pada Sabtu (18/3/2023) malam pukul 17.30 WIB.

Satu jam kemudian pria tersebut pergi dan tak lama ia kembali datang bersama korban.

Pada Minggu (19/3/2023) pagi, pria tersebut menemui penjaga wisma dan mengatakan akan memperpanjang sewa wisma.

Setelah itu pria tersebut pergi dengan membawa kunci kamar.

Penjaga wisma pun tak curiga karena teman wanita dari pria tersebut masih di kamar.

Kecurigaan itu muncul saat korban tak kunjung keluar kamar dan kondisi kamar sepi dengan kondisi lampu menyala.

Saat dicek oleh penjaga wisma, tak ada respon dari dalam kamar.

Petugas pun mencongkel jendela kecil dan terlihat sosok mayat wanita di kamar mandi.

Petugas pun langsung melapor ke pihak Dukuh Purwodadi dan kemudian diteruskan ke pihak kepolisian.

Dukuh Purwodadi, Kalurahan Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kamri mengatakan saat korban ditemukan, darah di dalam kamar mandi sudah mengering.

Baca selengkapnya: Sosok Wanita Korban Mutilasi di Sleman, Ibu Tunggal 2 Anak, Teman Prianya Tinggalkan Penginapan

3. Sindiran Gibran untuk ASN

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Jumat (17/3/2023).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Jumat (17/3/2023).

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyindir cara kerja ASN yang dianggap hanya bekerja untuk menyerap anggaran.

Dia mengungkapkannya saat hadir dalam pelantikan BPC Hipmi Solo di Solo Safari, Senin (20/3/2023).

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengatakan, dia melihat ritme kerja instansi pemerintahan yang sekadar mengejar penyerapan anggaran.

Karena itulah, Gibran menuturkan banyak melibatkan pihak swasta dalam pembangunan Kota Bengawan.

"Soalnya kalau dijalankan sama ASN tujuannya hanya penyerapan anggaran," tuturnya dilansir TribunSolo.

Dirinya mengakui, selama ini memang kebiasaan pemerintah ketika menjalankan program, terkesan sekadar berusaha menyerap anggaran. Dampaknya, tujuan dari program pembangunan jarang tercapai.

"Ini mohon maaf yang ASN. Karena memang benar," jelasnya.

Baca selengkapnya: Sindiran Gibran untuk ASN: Mohon Maaf, Kerja Hanya Asal Serap Anggaran

4. Wagub Bali Sebut Ada WNA Bikin "Kampung" Eksklusif

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace. Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang GintaYohanes Valdi Seriang Ginta Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace. Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang Ginta

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menyebutkan, ada warga negara asing (WNA) dari sebuah negara yang telah membuat wilayah eksklusif atau "kampung" bagi mereka sendiri di Ubud, Gianyar, Bali.

"Di Ubud, ada suatu WNA bahkan orang menyebut 'kampung negara tertentu' karena dia eksklusif, tertutup, antara mereka sana dan tidak tahu apa yang terjadi dalam tembok lingkungan yang mereka bangun," kata dia saat menjadi narasumber dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) yang digelar secara daring, Senin (20/3/2023).

Cok Ace mengatakan, keberadaan WNA di Ubud yang membuat wilayah eksklusif tersebut akan menjadi sasaran prioritas dari Satgas Pariwisata.

Para WNA itu bakal mendapatkan pembinaan dari petugas.

Bahkan, apabila ditemukan pelanggaran hukum, petugas akan melakukan pendeportasian.

"Ini juga menjadi prioritas kami untuk menerbitkan WNA yang ada di Ubud, Sanur. Penertiban menyangkut masalah pembinaan, tindakan hukum apabila ada pelanggaran pidana bahkan deportasi," kata dia.

Baca selengkapnya: Wagub Bali Sebut Ada WNA Bikin "Kampung" Eksklusif di Ubud

5. Siswa SMA di Semarang yang Ditabrak Anak 15 Tahun Meninggal

Ilustrasi kecelakaanKOMPAS.COM/AUTOACCIDENT Ilustrasi kecelakaan

Pelajar SMA Theresiana, VR (18) korban tabrakan akhirnya meninggal pada Senin malam (20/3/2023) usai tak sadarkan diri selama 12 di RSUP Kariadi Semarang.

Sebelumnya terjadi tabrakan oleh pengendara Yamaha R25 bernama KP (15) saat VR dan PM berboncengan hendak menyeberangi Jala Mayjen Sutoyo menuju Jalan Anggrek pada Rabu (8/3/2023).

Dalam rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, pengendara Yamaha R25 yakni KP yang membonceng T dengan kecepatan tinggi terlihat menabrak sepeda motor Jupiter yang dikendarai VR dan PM.

Kuasa Hukum VR Feynita Susilo mengatakan, korban dirawat di ICU RSUP Kariadi sejak kejadian tersebut.

VR mengalami luka berat seperti pendarahan di bagian otak, retak di bagian tengkorak kepala, patah tulang pipi, hingga pembengkakan dan pendarahan pada paru-paru.

“Korban baru semalam meninggal, saat ini Vito disemayamkan di Tiong Hoa Ie Wan Ruang J,” tutur Feynita saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/3/2023).

Sementara itu, pihak keluarga masih akan melanjutkan proses hukum atas kejadian yang menimpa anaknya hingga meninggal.

Pasalnya, sampai saat ini keluarga KP dinilai tidak bersikap baik dan menunjukkan empati pada korban.

Baca selengkapnya: Koma 12 Hari, Siswa SMA di Semarang yang Ditabrak Anak 15 Tahun Meninggal

 

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin, Kontributor Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta, Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah | Editor Dita Angga Rusiana, Rachmawati, Ardi Priyatno Utomo, Pythag Kurniati, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com