Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentukan Awal Ramadhan 2023, Kemenag Jateng Gelar Pengamatan Hilal di 18 Lokasi Ini

Kompas.com - 21/03/2023, 21:34 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah (Jateng) bakal menggelar pengamatan bulan atau rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Ramadhan tahun 1444 H atau 2023 M. Rencananya pengamatan hilal akan dilakukan di 18 titik lokasi di Jateng pada Rabu (22/3/2023).

"Ada 18 titik. Dilaksanakan hari Rabu sore tanggal 22 Maret 2023," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Jateng, Zaenal Fatah, Selasa (21/3/2023).

Pengamatan hilal itu digelar di Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo Semarang, BOP Watu Layar Binangun Rembang, Pantai Jetis Purworejo, Pantai Ujungnegoro Batang, Pantai Padelan Kebumen, Rooftop Hotel Aston Cilacap, dan Pantai Kartini Jepara.

Baca juga: Amati Hilal Awal Ramadhan, Itera Lampung Gunakan Teleskop Robotik Buatan Arab Saudi

Kemudian di Menara Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang, Pantai Alam Indah Kota Tegal, Ma'had Aly TBS Kudus, Pelabuhan Tanjung Kendal, dan Bukit Sukobubuk Pati.

Selanjutnya di Menara Pandang Banyumas, Pantai Wisata Dewi Mangrove Sari Brebes, Pantai Pasir Kota Pekalongan, POB PPMI Assalaam Pabelan Kabupaten Sukoharjo, dan UIN KH. Abdurrahman Wahid Kota Pekalongan, dan MAN 1 Surakarta.

"Hari ini tempatnya sudah disiapkan. Besok mereka akan datang ke tempatnya jam 4 (sore)Peng lebih sedikit. Diawali dengan penjelasan terkait dengan rukyatul hilal dan kemudian setelah itu baru pelaksanaannya," jelasnya.

Pihaknya bekerja sama dengan Pengadilan Agama dan turut mengundang sejumlah perwakilan dari organisasi masyarakat (Ormas) Islam.

"Nanti hasilnya apabila hilal terlihat, yang bersumpah adalah dari pengadilan agama. Kemudian dari Ormas yang diundang Muhammadiyah dan NU, kemudian pengurus MUI Jateng," ungkapnya.

Secara teknis pengamatan atau rukyatul hilal dilakukan setelah matahari tenggelam menggunakan teropong yang diarahkan ke titik munculnya hilal.

"Setelah waktu matahari tenggelam, maka di sana akan melihat hilal kalau itu nampak. Kalau tidak nampak, tidak berhasil melihat hilal maka itu bisa jadi karena tertutup oleh mendung atau cuaca tidak mendukung," terangnya.

Baca juga: Observatorium Bosscha Gelar Pengamatan Hilal untuk Tentukan Awal Ramadhan 1444 Hijriah

Bila hilal dapat diamati secara kasat mata, tim dari pengadian agama akan melakukan prosesi sumpah kesaksian. Kemudian hasil dari pengamatan hilal di seluruh lokasi yang tersebar di Jateng akan dilaporkan ke panitia pusat.

"Kita laporkan begitu rukyat, hasilnya melihat atau tidak melihat," imbuhnya.

Ia menyatakan, hasil dari pengamatan yang dilakukan oleh Tim Kemenag Jateng maupun provinsi lainnya akan menjadi dasar dalam sidang isbat penentuan awal puasa Ramadhan.

“Kalau hari Rabu tim berhasil melihat hilal, berati besok hari Kamis ditetapkan 1 Ramadhan," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kesal Sering Nangis, Ayah Bunuh Bayinya Berusia 5 Bulan di Pekanbaru

Kesal Sering Nangis, Ayah Bunuh Bayinya Berusia 5 Bulan di Pekanbaru

Regional
Cerita Guru di Pamekasan Dimutasi Sepihak Usai Protes Aturan Toilet Sekolah Berbayar Rp 500

Cerita Guru di Pamekasan Dimutasi Sepihak Usai Protes Aturan Toilet Sekolah Berbayar Rp 500

Regional
Penyeludupan Benih Lobster Pasir Senilai Rp 18 Miliar di Kepri Digagalkan

Penyeludupan Benih Lobster Pasir Senilai Rp 18 Miliar di Kepri Digagalkan

Regional
Jokowi Sebut Persemaian Bibit di Mentawir Selain Tanam di IKN, Juga di Bekas Lubang Tambang

Jokowi Sebut Persemaian Bibit di Mentawir Selain Tanam di IKN, Juga di Bekas Lubang Tambang

Regional
Warga Karimunjawa Khawatir Keberadaan Tambak Udang Picu Krisis Air Bersih

Warga Karimunjawa Khawatir Keberadaan Tambak Udang Picu Krisis Air Bersih

Regional
Pegawai Bank BUMN di Keerom Tipu Nasabah gara-gara Kecanduan Judi Online

Pegawai Bank BUMN di Keerom Tipu Nasabah gara-gara Kecanduan Judi Online

Regional
Satu Rumah di Balikpapan Hangus Terbakar, Dua Orang Tewas

Satu Rumah di Balikpapan Hangus Terbakar, Dua Orang Tewas

Regional
Pekerjaan Sektor Tambang di Bangka Belitung Lebih Diminati Ketimbang Pertanian

Pekerjaan Sektor Tambang di Bangka Belitung Lebih Diminati Ketimbang Pertanian

Regional
Banjir Rendam Sembakung Nunukan, Aktivitas Masyarakat Lumpuh

Banjir Rendam Sembakung Nunukan, Aktivitas Masyarakat Lumpuh

Regional
Mayat Pria Dekat Mal MPP Batam Ternyata Dibunuh Pasangannya

Mayat Pria Dekat Mal MPP Batam Ternyata Dibunuh Pasangannya

Regional
Bawaslu Lombok Tengah Sebut Pj Gubernur NTB Melanggar Netralitas ASN

Bawaslu Lombok Tengah Sebut Pj Gubernur NTB Melanggar Netralitas ASN

Regional
Sidang Senat Putuskan Rektor UIN Walisongo Semarang Lakukan Plagiasi, Hasil Sidang Sudah Disampaikan ke Kemenag

Sidang Senat Putuskan Rektor UIN Walisongo Semarang Lakukan Plagiasi, Hasil Sidang Sudah Disampaikan ke Kemenag

Regional
Pj Wali Kota Sawahlunto Dilantik, Gubernur Sumbar Beri PR Pemilu 2024

Pj Wali Kota Sawahlunto Dilantik, Gubernur Sumbar Beri PR Pemilu 2024

Regional
Bandar Judi 'Online' di Pekanbaru Ditangkap, Aset Senilai Rp 57,7 Miliar Disita

Bandar Judi "Online" di Pekanbaru Ditangkap, Aset Senilai Rp 57,7 Miliar Disita

Regional
Kronologi Tragis Pekerja Penggarap Sumur Tewas Saat Rambut Gondrongnya Terlilit Mesin Bor

Kronologi Tragis Pekerja Penggarap Sumur Tewas Saat Rambut Gondrongnya Terlilit Mesin Bor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com