Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubah Lava Lama di Barat Laut Gunung Merapi Masih Bergerak, Potensi Longsor 3 Kilometer

Kompas.com - 21/03/2023, 17:51 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Deformasi kubah lava lama 1888 di barat laut Gunung Merapi masih bergerak hingga sekarang.

Saat ini deformasi pada kubah lava lama ini telah mencapai 16 meter.

"Deformasi kubah lava lama 1888 di barat laut memang masih bergerak hingga sekarang kalau dibulatkan sampai hari ini sampai 16 meter," ujar Kepala Kepala Badan Geologi, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi dan Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi melalui zoom, pada Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Sepekan, Terjadi 68 Kali Awan Panas Guguran di Gunung Merapi

Agus menambahkan, saat ini deformasi kubah lava lama ini masih tergolong landai, tetapi tetap menyimpan potensi bahaya yang berupa longsoran dari kubah lama berupa batu bongkahan.

"Ukurannya kira-kira (bongkahan batu) seukuran 2 juta meter kubik untuk potensi sekarang. Kalau longsor jarak luncurnya 3 kilometer, masih di dalam jarak bahaya yang kami terapkan," papar dia.

Sedangkan kubah lava lainnya yaitu di kubah lava barat daya menurut Agus budi saat ini kubah lava tersebut masih memiliki suhu yang tinggi yakni 100 derajat celsius.

Baca juga: Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Ditangkap di Temanggung

Kubah lava barat daya ini juga memiliki potensi runtuh, tetapi masih berada di dalam kawasan rawan bencana yang ditetapkan BPPTKG.

"Seluruh kubah itu runtuh, kita cukup mengikuti dari rekomendasi potensi bahaya saat ini sudah mencakup kubah lava runtuh secara masif," kata dia.

Terkait volume kubah lava, Agus menuturkan, menurut perhitungan saat ini melalui drone pertumbuhannya kira-kira 15 ribu meter kubik, berdasarkan sejarah rata-rata laju ekstrusi sekitar 60.000 meter kubik per hari.

"Nilai segitu masih normal untuk Merapi," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Orang Kaya di Solo Diminta Tidak Sekolahkan Anaknya di SMP Negeri, Ini Alasannya

Orang Kaya di Solo Diminta Tidak Sekolahkan Anaknya di SMP Negeri, Ini Alasannya

Regional
Siasat Wali Kota Ridho Yahya Kembangkan Potensi Nanas Prabumulih yang Terkenal Manis

Siasat Wali Kota Ridho Yahya Kembangkan Potensi Nanas Prabumulih yang Terkenal Manis

Regional
Dampak El Nino, 16 Kecamatan di Bandung Barat Berpotensi Kekurangan Air Bersih

Dampak El Nino, 16 Kecamatan di Bandung Barat Berpotensi Kekurangan Air Bersih

Regional
Arjuna, Sapi Kurban Presiden Jokowi Seberat 950 Kg untuk Masyarakat Sigi

Arjuna, Sapi Kurban Presiden Jokowi Seberat 950 Kg untuk Masyarakat Sigi

Regional
Kronologi Penemuan Mayat Wanita Dalam Plastik di Bandung, Korban Pedagang Sembako Diduga Dibunuh

Kronologi Penemuan Mayat Wanita Dalam Plastik di Bandung, Korban Pedagang Sembako Diduga Dibunuh

Regional
7 Saksi Diperiksa, Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Wanita Terbungkus Plastik di Bandung

7 Saksi Diperiksa, Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Wanita Terbungkus Plastik di Bandung

Regional
Viral, Video Pengendara Ojol di Banjarbaru Dicekik Petugas Keamanan Pakai Borgol Saat Jemput Order di Restoran

Viral, Video Pengendara Ojol di Banjarbaru Dicekik Petugas Keamanan Pakai Borgol Saat Jemput Order di Restoran

Regional
Bayi Baru Lahir Dibakar Ibu Kandung di Morowali, Polisi Ungkap Motifnya

Bayi Baru Lahir Dibakar Ibu Kandung di Morowali, Polisi Ungkap Motifnya

Regional
Ditanya Siapa Cawapres yang Akan Mendampinginya, Ganjar: Ngurusi Rakyat Dulu

Ditanya Siapa Cawapres yang Akan Mendampinginya, Ganjar: Ngurusi Rakyat Dulu

Regional
Imbas Pembangunan Tol Semarang-Demak, Polisi Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas di Jembatan Kaligawe, Ini Rinciannya

Imbas Pembangunan Tol Semarang-Demak, Polisi Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas di Jembatan Kaligawe, Ini Rinciannya

Regional
11 Nelayan di Bima Ditangkap karena Pakai Bom yang Bisa Ancam Habitat Ikan

11 Nelayan di Bima Ditangkap karena Pakai Bom yang Bisa Ancam Habitat Ikan

Regional
Unand Buka Pendaftaran Mahasiswa Jalur Mandiri, Prosesnya Dikawal KPK

Unand Buka Pendaftaran Mahasiswa Jalur Mandiri, Prosesnya Dikawal KPK

Regional
Pemuda di Sragen Dibacok Orang Tak Dikenal, Alami Luka Robek di Punggung

Pemuda di Sragen Dibacok Orang Tak Dikenal, Alami Luka Robek di Punggung

Regional
Pria Perkosa dan Bunuh Wanita Hamil 9 Bulan di Manokwari, Ini Kronologinya

Pria Perkosa dan Bunuh Wanita Hamil 9 Bulan di Manokwari, Ini Kronologinya

Regional
Raut Wajah Lelah Korban Perdagangan Orang di Lampung Saat Dievakuasi Polisi

Raut Wajah Lelah Korban Perdagangan Orang di Lampung Saat Dievakuasi Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com