Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jam Arus Lalu Lintas Riau-Sumbar di Kampar Lumpuh Total karena Longsor, Kini Sudah Bisa Dilewati

Kompas.com - 21/03/2023, 14:36 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Bencana longsor perbukitan menimbun badan jalan lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya di Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Selasa (21/3/2023) subuh.

Material longsor berupa tanah, batu, dan kayu menutup seluruh badan jalan. Hal itu menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total.

Petugas kepolisian Polres Kampar bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas PUPR bergerak cepat menyingkirkan material longsor karena jalan lintas sumatera ini ramai dilintasi kendaraan.

Baca juga: Longsor di Jalan Lintas Riau-Sumbar, Arus Lalu Lintas Lumpuh

Setelah lebih kurang lima jam arus lalu lintas lumpuh total, sekitar pukul 08.00 WIB, sudah bisa dilewati kendaraan.

"Kita bergerak cepat mengangkat material longsor yang menutup badan jalan. Pembersihan material dilakukan menggunakan eskavator dan juga secara manual," kata Kapolres Kampar, AKBP Didik Priyo Sambodo kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Selasa.

Didik mengatakan, saat ini akses jalan sudah bisa dilewati kendaraan. Namun, diberlakukan sistem buka tutup jalan karena sisa material masih menutup sebagian badan jalan.

"Sekarang sudah bisa dilewati. Jalan buka tutup. Perlahan arus lalu lintas mulai normal," sebut Didik.

Didik menambahkan, saat ini polisi lalu lintas dan anggota Polsek Bangkinang Barat, berada di lokasi mengatur arus lalu lintas.

Baca juga: Longsor di Puncak Bogor, 2 Pedagang Tewas Tertimbun

Diberitakan sebelumnya, tanah longsor terjadi di jalan lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) tepatnya di KM 81 Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Selasa (21/3/2023).

Arus lalu lintas di jalan penghubung antar provinsi, itu kini lumpuh total karena material longsor menutup semua badan jalan.

 

Kapolres Kampar AKBP Didik Priyo Sambodo mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.

Penyebabnya diduga karena intensitas hujan yang tinggi mengguyur kawasan perbukitan itu.

"Curah hujan tinggi sejak pukul 10.00 WIB. Sehingga, menyebakan longsornya perbukitan. Material longsor, tanah, batu dan kayu menutup badan jalan. Arus lalulintas saat ini lumpuh total," sebut Didik kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa.

Baca juga: Longsor di Natuna, 1 Jenazah Teridentifikasi, 147 Rumah hingga Sekolah Kembali Dibangun

Didik mengatakan, anggota dari Polres Kampar dan Polsek Bangkinang Barat sejak tadi subuh telah berada di lokasi untuk melakukan pengamanan dan mengatur arus lalulintas.

Petugas kepolisian kemudian berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar untuk menurunkan alat berat eskavator.

"Pada pukul 04.15 WIB, didatangkan satu unit eskavator milik Dinas PUPR untuk membersihkan material longsor," kata Didik.

Didik menyebut, hingga pagi ini alat berat masih membersihkan material longsor yang menutupi badan jalan.

Baca juga: Akses Jalan dan Listrik Pulih, Sebagian Pengungsi Korban Longsor Natuna Kembali ke Rumah

Pembersihan material longsor cukup memakan waktu, karena banyaknya bebatuan yang besar.

"Pengerjaan pembersihan material masih berlangsung. Saat ini sama sekali belum bisa melintas baik dari arah Pekanbaru ke Sumbar maupun sebaliknya. Diperkirakan satu sampai dua jam baru bisa dilewati," kata Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com