SEMARANG, KOMPAS.com-Di balik teror bom bunuh diri di Mapolres Solo 2016, seorang eks napiter Munir Kartono, yang terlibat menggalang dana miliaran rupiah menceritakan pengalamannya.
Hal itu dia ungkapkan saat mengisi kuliah umum kebangsaan tentang Bahaya Virus Propaganda Radikalisme Terorisme di Media Sosial di Kampus Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang, Senin (20/3/2023).
Munir terlibat pendanaan ISIS, orang dekat dengan pentolan ISIS Bahrunnaim hingga memanfaatkan internet dan media sosial untuk menggalang pendanaan.
Baca juga: Lapas Lamongan Terima Pelimpahan Napiter dari Rutan Mako Brimob
Tak terkecuali, menyiapkan pendanaan bagi pengeboman di Solo, 2016 silam.
"Pendanaan lewat medsos yang terkumpul besar sekali, sampai miliaran. Kalau ditotal Rp 9 M sampai, bisa lebih malah. Dikirim ke posnya, ada yang membantu keluarga napiter, yang masuk penjara, ada yang membantu pendanaan berangkat ke Suriah, ada juga untuk aksi (teror bom) di Indonesia," kata Munir.
Diceritakan awalnya kelompoknya berafiliasi dengan ISIS, karena ISIS menerima dan dan mewadahinya. Menurutnya, ISIS menghargai jasa dan kontribusinya sehingga ia bergabung ke dalamnya.
"Sebetulnya saya tidak terpapar medsos. Tapi justru kami yang membuat propaganda. Kami memang menyasar segmen dari berbagai kalangan," ungkap Munir.
Baca juga: Cara Ali Fauzi Ajak Napiter-Eks Napiter Kembali Akui NKRI
Pihaknya menargetkan mulai anak muda hingga orang tua yang punya semangat keislaman, termasuk anak-anak band underground.
"Itu jadi target kami. Caranya, kami cari titik lemahnya. Apa yang mereka sukai. Celah-celah supaya kami bisa masuk ke tengah-tengah mereka," imbuhnya.
Saat memulai propaganda ISIS, medsos yang ia gunakan itu Twitter. Namun kemudian saat berkembang di Indonesia ia merambah platform Facebook, Telegram, dan platform lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.