BATAM, KOMPAS.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Batam bersama korban penipuan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Karya Bhakti Belakang Padang menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolresta Barelang Batam, Senin (20/3/2023).
Aksi yang awalnya berlangsung damai, berakhir dengan kericuhan.
Beberapa mahasiswa menjadi korban pemukulan yang dilakukan sejumlah personil polisi.
Baca juga: Terlibat Bentrok, 4 Anggota Ormas di Banyumas Ditangkap, Lainnya Masih Diburu
Dalam video beredar tampak mahasiswa yang berada di atas mobil komando, berusaha mempertahankan rekannya ditarik oleh orang diduga oknum polisi.
Bahkan terlihat adanya oknum lain yang membanting mahasiswa yang berada di bawah mobil komando.
"Saya adalah salah satu yang dibanting tadi. Saya tidak tahu siapa mereka, karena tadi memang ramai sekali, yang jelas bukan dari teman-teman PMII maupun korban penipuan KSP Karya Bhakti,” kata Imam salah satu perwakilan nasabah korban penipuan KSP Karya Bhakti ditemui di Mapolresta Barelang.
Dari pemukulan tersebut, Imam mengaku dirinya merasa sakit pada bahu sebelah kanan akibat bantingan yang diterimanya.
Baca juga: Bentrok 2 Kelompok Pemuda di Ambon, Satu Korban Terluka, Motor dan Warung Dibakar
Tidak hanya itu, Imam juga mengaku merasa sakit pada bagian rusuk, karena sempat terkena tekanan.
“Saya baru habis operasi di bahu bagian kanan. Itu bagian badan saya yang terbanting. Setelah itu saya sempat dipukul pada bagian rusuk,” terang Imam sembari menunjukkan bekas operasi pada bahunya.
Sebagai korban penipuan KSP Karya Bhakti, Imam mengaku hanya berniat mempertanyakan proses penyelidikan kasus tersebut.
Sebelumnya polisi telah menetapkan teller koperasi tersebut sebagai tersangka. Namun hingga kini tidak diketahui kelanjutannya seperti apa.
“Kami menduga ada yang ditutupi, sebab ada yang aneh pada tersangka, yang hingga kini kami melihat tetap bisa jalan-jalan, seperti terlihat pada update status Facebook tersangka beberapa waktu lalu,” pungkas Imam.
Saat ini, sebanyak tiga mahasiswa diketahui telah diamankan pihak Kepolisian.
Baca juga: Warga Desa Tamilow Masih Blokade Jalan Usai Bentrok dengan Polisi, Ini Tanggapan Kapolda Maluku
Sementara korban KSP Karya Bhakti dan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII terlihat masih berada di depan Mapolresta Barelang menunggu ketiga rekannya yang masih dilakukan pemeriksaan oleh polisi.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Barelang, AKP Tigor Sidabariba membenarkan adanya aksi unjuk rasa yang dilaksanakan di depan Polresta Barelang.
Namun, dia membantah adanya bentrok yang terjadi antara oknum polisi dan peserta aksi unjuk rasa.
"Tidak ada yang bentrok, info hoaks itu, yang namanya demo saling dorong itu sudah biasa,” kata Tigor kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (20/3/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.