DOMPU, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat 210 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama Januari hingga Maret 2023.
Dari jumlah kasus tersebut, seorang bayi berusia 6 bulan dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
"Bayi ini sudah dinyatakan positif DBD," kata Kepala Bidang Penyehatan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Dompu, Maria Ulfa saat dikonfirmasi, Senin (20/3/2023).
Baca juga: Dalam 2 Bulan, 14 Orang Meninggal akibat DBD di Bima NTB
Maria Ulfa mengatakan, ratusan kasus DBD yang menjangkiti sebagian besar anak di bawah umur ini merata di semua kecamatan.
Seperti di Kecamatan Pekat yang tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ditemukan kasus DBD, kini sudah banyak warga yang terjangkit penyakit tersebut.
Baca juga: Ada 326 Kasus DBD di Sikka, Dinkes: Lonjakan Paling Banyak Terjadi di Lingkungan Sekolah
Cuaca tak menentu serta kebersihan lingkungan yang kurang terjaga dianggap sebagai salah satu faktor pemicunya.
Berdasarkan laporan yang diterima pada akhir pekan lalu, masih ada tiga pasien DBD yang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Untuk Minggu ini saya belum tahu berapa orang yang masih dirawat, anggota masih di rumah sakit untuk mengecek," ujarnya.
Menurut dia, membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti sudah tidak bisa dengan sekedar menguras, mengubur atau menutup titik genangan air.
Wadah penampung air tersebut harus disikat berulang kali, sebab daya lekat jentik nyamuk ini sudah semakin kuat pada dinding-dinding bak penampung.
"Tidak bisa kita kuras begitu saja bak mandi, harus disikat sekeras-kerasnya sampai telurnya rontok. Masalahnya dia nempel sekali, kemarin kita turun survei di kelurahan yang tinggi kasusnya ternyata seperti itu kejadiannya," jelas dia.
Maria Ulfa mengimbau warga supaya mulai sadar dan peduli terhadap kebersihan lingkungan masing-masing. Pasalnya, hanya ini cara yang paling efektif untuk menekan penyebaran kasus DBD di Dompu.
"Kalau fogging itu bukan cara yang terbaik, terbaik itu pemberantasan sarang nyamuk atau PSN," kata Maria Ulfa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.