NATUNA, KOMPAS.com – Pencarian korban hilang longsor Pulau Serasan, Natuna, resmi dihentikan, Sabtu (18/3/2023).
“Masa pencarian telah ditutup pertanggal 18 Maret 2023 kemarin dan masuk pada tahap transisi dan recovery tanggap darurat hingga 31 maret 2023,” kata Bupati Natuna Wan Siswandi kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (20/3/2023).
Baca juga: Longsor di Natuna, 1 Jenazah Teridentifikasi, 147 Rumah hingga Sekolah Kembali Dibangun
Wan Siswandi mengatakan, sebelum prose pencarian ini ditutup, pihaknya telah menggelar pertemuan dan melakukan mediasi dengan pihak keluarga.
Baca juga: Akses Jalan dan Listrik Pulih, Sebagian Pengungsi Korban Longsor Natuna Kembali ke Rumah
“Alhamdulillah, setelah memberikan pengertian, keluarga dapat menerima dan sudah mengikhlaskannya,” terang Wan Siswandi.
Dalam masa transisi ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Salah satunya terkait perkembangan relokasi rumah yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR.
Pemerintah memberikan dua pilihan kepada para pengungsi.
“Pertama, (mereka) dapat tinggal dipengungsian dan kebutuhannya akan dipenuhi. Kedua, warga yang terdampak dapat tinggal di luar pengungsian dan akan diberikan uang hunian tunai dalam masa tunggu tiga bulan hingga rumah relokasi selesai dibangun,” papar Wan Siswandi.
Dengan ditutupnya proses pencarian ini, korban yang dinyatakan meninggal menjadi 54 orang.
Di mana 50 korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dan empat lagi merupakan korban yang hingga kini dinyatakan hilang.
Untuk korban yang terdampak langsung dan masih berada di pengungsian berjumlah 478 orang dan tersebar di 10 lokasi pengungsian.
10 lokasi tersebut, yaitu PLBN 33 orang, Pelimpak 26 orang, Kp Hilir 66 orang, Batu Berian 22 orang, Desa Payak lima orang, Tanjung Setelung tiga orang, SMAN 1 Serasan 194 orang, Jermalik 33 orang, Arun Ayam 72 orang, serta Air Ringau empat orang.
“Jumlah jenazah menjadi 54 korban dan luka berat empat orang. Tiga dirawat di Kalimantan dan satu korbannya di RSUD Ranai, Natuna,” terang Wan Siswandi.
“Tentunya kerja sama seluruh tim gabungan sangat berpengaruh dalam penanganan bencana ini. Dari pemerintah daerah kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi tingginya atas bantuan dan dukungannya sehingga proses penangan bencana ini dapat berjalan dengan baik,” tambah Wan Siwandi mengakhiri.
Penghentian pencarian korban bencana longsor di Pulau Serasan ini ditandai dengan penyerahan akta kematian dari Bupati Natuna kepada kepala Desa Pangkalan.
Kemudian dilanjutkan dengan ziarah makan bersama oleh seluruh tim gabungan dan doa bersama yang dilaksanakan di Masjid Alfuqron.
Berikut ini identitas 50 jenazah yang ditemukan:
1. Rianti berusia 27 tahun (P)
2. Dirga Bin Efan (L)
3. Fadil Endri berusia 10 tahun (L)
4. Darman Bin Kantur berusia 70 tahun (L)
5. Abdul Kadir Bin Jakpar Sulaikan berusia 70 tahun (L)
6. Susi Rianti (P)
7. Delta Yuharni (P)
8. Juhaima (P)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.