NATUNA, KOMPAS.com – Pencarian korban longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (19/3/2023), resmi berakhir.
Bahkan di hari terakhir ini, tim DVI dari Polri akhirnya berhasil mengidentifikasi satu jenazah yang sebelumnya sempat kesulitan.
"Satu jenazah yang berhasil diidentifikasi bermana Juwita," kata Patli kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (19/3/2023) malam.
Baca juga: Pengungsi Longsor Serasan Mulai Kembali ke Rumahnya, Tersisa 696 Orang di Pengungsian
Dengan diketahuinya identitas jenazah tersebut, jumlah korban yang hilang atau belum diketahui keberadaannya berjumlah 4 orang.
Yakni Baim (L), Happy Waskito (L), Kak Salus/Sahlia yang merupakan lansia perempuan, dan Yahboh/Bachtiar berjenis kelamin laki-laki.
"Korban yang berhasil ditemukan namun meninggal dunia berjumlah 50 orang dan yang belum ditemukan 4 orang, sehingga total korban yang dinyatakan meninggal menjadi 54 orang," tambah Patli.
Baca juga: Detik-detik Jenazah Nenek dan Cucunya Ditemukan Berpelukan Di bawah Timbunan Longsor
Untuk total korban terdampak sebanyak 2.835 orang. Dari jumlah itu, warga terdampak yang ada di 11 pengungsian sebanyak 696 orang.
147 Rumah Dibangun Ulang
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko mengatakan, sebanyak 147 rumah, satu musala, dan satu gedung sekolah dasar yang terdampak bencana longsor di Pulau Serasan, Natuna, akan segera dibangun ulang.
Boy mengungkapkan, pembangunan itu akan dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di atas lahan 7 hektar yang telah disiapkan Pemkab Natuna.
147 rumah yang dibangun merupakan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36. Rumah itu diperuntukan bagi warga yang kehilangan rumah pasca-diterjang material longsor dan warga yang tinggal di zona merah.
"Jadi tidak saja 147 rumah, Kementerian PUPR juga akan membangun musala dan gedung Sekolah Dasar yang hancur diterjang material longsor," kata Boy kepada Kompas.com melalui telepon, Minggu (19/3/2023).
"Selain itu juga akan dibangun pasar dan balai permainan anak," tambah Boy.
Boy mengaku, awalnya menteri PUPR akan membangun 100 unit rumah Risha tipe 36. Namun setelah dilakukan pengecekan terhadap rumah yang masuk zona merah, data ini berubah menjadi 147 rumah.
"Target pembangunannya diperkirakan tiga sampai empat bulan dan akan diusahakan secepat mungkin," tutur Boy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.