“Ratusan hingga ribuan hektar sawahmerasakan manfaat air waduk lewat irigasi,” kata Triyono.
Lebih dari itu, waduk tumbuh sebagai lokasi wisata hingga ke pelosok desa di perbukitan. Perekonomian warga terangkat.
Triyono mengungkapkan, pemerintah tidak melupakan kerelaan warga dalam pembangunan waduk di masa lalu. Warga bahkan ada yang rela menjadi transmigran.
“Warga kita saat itu sebanyak 100 kepala keluarga atau 325 jiwa,” kata Triyono.
Dinilai berjasa, pemerintah berencana mendirikan prasasti bertuliskan nama-nama para transmigran yang berangkat ke Rejang Lebong kala itu.
Baca juga: Gempa Bikin Tempat Tidur Bergoyang Kencang, Warga Kulon Progo Sampai Lari Keluar Rumah
“Akan diabadikan yang namanya ada di sini, sehingga semua warga tahu bahwa mereka ikhlas pergi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kulon Progo,” kata Triyono.
Famtrip Sambang Desa berlangsung hingga Minggu (19/3/2023).
Setelah dari Waduk Sermo, rombongan ini ziarah kubur, wisata ke Bandar Udara Yogyakarta International Airport di Temon, destinasi Pantai Glagah, gala dinner di hotel hingga menonton pertunjukkan di obyek wisata Goa Kiskendo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.