KOMPAS.com - Perampok Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arta Kedaton Makmur, Bandar Lampung, Jumat (17/3/2023), sempat melepaskan enam tembakan lewat dua senjata yang ia bawa.
Namun, aksi pelaku digagalkan oleh aksi heroik Rendy, karyawan bank tersebut. Ini terjadi usai pelaku berinisial HG mengambil tas berisi uang.
"Iya reflek aja tadi itu. Cepat kejadiannya. Posisi tadi itu panik semua," ujarnya, Jumat.
Baca juga: Aksi Heroik Karyawan Bank di Lampung Gagalkan Perampokan, Piting Lalu Banting Pelaku
Dalam rekaman CCTV, Rendy tampak menerjang dan membanting pelaku. Ketika pelaku terjatuh di lantai, dia dan sejumlah karyawan lain langsung memiting pelaku.
"Pas jatuh langsung saya tindih supaya nggak gerak, karyawan lain juga bantu memegang kaki pelaku," ucapnya.
Meski HG memegang senjata, Rendy mengaku bertindak karena ingin menyelamatkan rekan kerjanya. Dia juga mengaku tak sempat memikirkan pelaku bersenjata.
"Tadi nggak sempat mikir, yang penting pelaku ini ketangkep dulu, itu juga karyawan lain ikut bantu," ungkapnya.
Baca juga: Perampok Bank di Lampung Diduga Incar Nasabah, Polisi: Sempat Tarik Tas Isi Uang
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Bandar Lampung Kombes Ino Harianto mengatakan, peristiwa pada Jumat pagi itu bermula saat teller Bank Arta berinisial AGN mengambil uang sebesar Rp 300 juta di Bank Mayora.
Ketika mengambil uang di Bank Mayora, AGN didampingi sekuriti Bank Arta, Tito Alexander.
"Bank Mayora berada sekitar dua ruko dari Bank Artha," tuturnya, Jumat sore.
Baca juga: Perampok Bank di Lampung Ganti Senjata Saat Kejar Sekuriti Pembawa Tas Berisi Uang Rp 300 Juta
Usai mengambil uang, AGN hendak kembali ke tempat kerjanya. Ia juga dikawal oleh Kismanto, sekuriti Bank Mayora.
Saat itulah pelaku membuntuti mereka. HG kemudian melepas tembakan ke arah mereka.
Mendengar tembakan, AGN, Tito, dan Kismanto langsung berlari ke dalam Bank Arta. Tito berinisiatif menyelamatkan tas yang dibawa AGN.
"Saat mengejar itu, pelaku mengganti senjatanya dengan senjata api rakitan jenis revolver. Sebelumnya, dia menembak menggunakan air soft gun jenis glock," tuturnya.
Dua tembakan dimuntahkan dari air soft gun, sedangkan sisanya dari senjata api rakitan.
Baca juga: Perampok Bank di Lampung Mengaku Pecandu Putau, Tak Beraksi Sendirian