BANGKALAN, KOMPAS.com - S (47), warga Desa Mangga'an, Kecamatan Modung, Bangkalan, Jawa Timur menjadi tersangka pembacokan setelah membacok Mohammad Ridhoi (37) selaku ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD), Kamis (16/3/2023).
Pembacokan itu terjadi di Dusun Duwek Buter, Desa Glisgis, Kecamatan Modung, sekitar pukul 09.30 WIB.
"Telah kita tangkap pelaku dengan inisial S yaitu pelaku pembacokan terhadap ketua P2KD Desa Mangga'an Kecamatan Modung," kata Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono, Jum'at (17/3/2023).
Baca juga: Kakek 72 Tahun di Gowa Bacok Istrinya, Sempat Kabur dan Sembunyi di Pemakaman
S adalah salah seorang bakal calon kepala desa Mangga'an yang namanya dicoret oleh korban hingga tak ikut dalam kontestasi pilkades.
Wiwit mengungkapkan, Ridhoi dibacok saat hendak mengantarkan anaknya. Ketika Ridhoi itu, S mengayunkan parang ke bagian belakang kepala Rihdoi.
"Korban ini sedang mengantarkan anaknya tiba-tiba dari belakang dibacok dengan menggunakan parang. Kepala sobek. Alhamdulillah berhasil ditolong dan masih hidup, sudah membaik kondisinya," ungkap dia.
Ucai membacok, S sempat bersembunyi. Namun, selang beberapa jam dari kejadian pembacokan, S tertangkap.
Adapun motif pembacokan, karena S sakit hati korban mencoret namanya dari calon kepala desa.
Panitia memutuskan S tak lolos dalam verifikasi berkas, karena tidak melampirkan surat pemberhentian dari keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang ditandatangani Bupati Bangkalan.
Baca juga: Kakek 72 Tahun di Gowa Bacok Istrinya, Sempat Kabur dan Sembunyi di Pemakaman
"Motifnya sakit hati, karena tidak diluluskan oleh korban atas hasil verifikasi, karena tersangka ini masih menjadi anggota BPD belum diberhentikan yang dibuktikan dengan surat dari Bupati Bangkalan," ujar dia.
Wiwit berharap dalam kontestasi Pilkades gelombang dua di Kabupaten Bangkalan bisa berjalan dengan lancar dan kondusif.
"Apabila tidak lulus verifikasi atau kalah atau menang, sebaiknya kita tidak berkonflik karena ketika berkonflik kasihan masyarakat. Menang jadi arang kalah jadi abu. Sebaiknya kita jaga kondusifitas bersama,"pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.