Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersin dan Gatal-gatal Saat Pegang Pakaian Bekas Impor, Menteri Zulhas: Gimana Pakainya?

Kompas.com - 17/03/2023, 13:11 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Barang impor bekas berupa pakaian, tas, dan sepatu disita dan dimusnahkan di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (17/3/2023).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) hadir langsung dalam pemusnahan barang bekas impor yang digelar di Terminal Payung Sekaki, Pekanbaru.

Baca juga: Menteri Zulhas Bilang Jual Barang Bekas Tak Masalah, Mengimpor yang Dilarang

Sebelum melakukan pemusnahan, Zulhas didampingi Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution dan pejabat dari pusat lainnya mengecek barang bekas impor di dalam lima truk.

Baca juga: Pebisnis Pakaian Bekas Impor di Cimahi: Thrifting Punya Segmen Pasar, Tak Akan Ganggu Industri Tekstil Lokal

Pada saat memberikan keterangan kepada wartawan, Zulhas sempat bersin seraya menyebut bahwa barang impor bekas memiliki dampak buruk terhadap kesehatan.

"Pegang barangnya saja sudah bersin, bagaimana pakainya," ujar Zulhas.

Zulhas juga merasa gatal-gatal setelah memegang barang bekas tersebut.

"Saya jadi gatal-gatal karena tadi pegangan pakaian bekasnya," kata Zulhas.

Barang impor bekas yang disita di Pekanbaru mencapai 730 bal tas, 571 bal sepatu bekas, dan 112 bal pakaian. Nilai barang impor bekas ini mencapai Rp 10 miliar.

Berdasarkan keterangan dari pemilik barang, kata dia, barang-barang impor tersebut diperoleh dari supplier yang ada di Batam, Kepulauan Riau.

"Tercantum nama importir PT K di Batam dan barang bekas berasal dari China," sebut Zulhas.

Zulhas menyampaikan, penindakan barang impor bekas ini sebagai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia menyebutkan, sudah ada aturan pelarangan barang impor bekas. Namun, dikecualikan untuk barang yang tidak mampu diproduksi di Indonesia.

"Contohnya yang boleh itu seperti kapal, pesawat tempur, itu boleh. Ada aturannya. Tapi kalau pakaian, tas, dan sepatu, itu jelas menghancurkan industri kita, UMKM kita. Di sana (luar negeri) jadi sampah, di tempat kita dipakai," kata Zulhas.

Pemusnahan barang bukti barang impor bekas ini turut dihadiri Wakil Kepala Satgasus Pencegahan Korupsi Polri Novel Baswedan, anggota DPR RI, Dirjen Perhubungan Darat, Polda Riau, Bea Cukai, Kejaksaan, dan pejabat lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kisah Nenek di Flores Pulang Setelah 47 Tahun Hilang Saat Masih Gadis, Viral di Media Sosial

Kisah Nenek di Flores Pulang Setelah 47 Tahun Hilang Saat Masih Gadis, Viral di Media Sosial

Regional
Ajudan Kapolda Kaltara Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumah Dinas

Ajudan Kapolda Kaltara Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumah Dinas

Regional
[POPULER NUSANTARA] Siswa di NTT Tak Lagi Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi | Soal Rempang, Istri Wawalkot Batam Diperiksa Polisi

[POPULER NUSANTARA] Siswa di NTT Tak Lagi Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi | Soal Rempang, Istri Wawalkot Batam Diperiksa Polisi

Regional
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

Regional
Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Regional
Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Regional
Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Regional
ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

Regional
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Regional
Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Regional
Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Regional
Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Regional
Tangani Karhutla di Kalsel, BNPB Berencana Tambah Helikopter 'Water Boombing'

Tangani Karhutla di Kalsel, BNPB Berencana Tambah Helikopter "Water Boombing"

Regional
Kronologi Ayah di Pekanbaru Bunuh Bayinya, Korban Dibekap dan Jasadnya Ditutupi Selimut

Kronologi Ayah di Pekanbaru Bunuh Bayinya, Korban Dibekap dan Jasadnya Ditutupi Selimut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com