Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diutang Rp 145 Juta oleh Pekerja Masjid Sheikh Zayed, Pemilik Warung Datangi Rumah Mandor

Kompas.com - 17/03/2023, 11:23 WIB
Khairina

Editor

 

KOMPAS.com- Dian (38) pemilik warung makan Restu Bunda yang ada di dekat Masjid Sheikh Zayed terpaksa harus mondar-mandir dari Solo mendatangi satu persatu rumah para mandor pembangunan Mesjid Sheikh Zayed.

Selama pembangunan masjid yang menelan biaya Rp 300 miliar itu ada tagihan yang belum dibayar pekerja Masjid Sheikh Zayed, jumlahnya Rp 145 juta.

Padahal, para pekerja bangunan pun sudah tak ada lagi di sana.

Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Bebas Pengemis, Gelandangan, hingga PKL

Para pekerja yang berutang di bawah tiga mandor. Ada mandor berinisial N yang punya tunggakan Rp 65 juta, lalu G yang berutang Rp 50 juta. Mereka sama-sama berasal dari Demak.

Ada pula mandor berinisial G asal Purwodadi, punya utang Rp 30 juta.

Dian menceritakan, ia memang tak langsung menagih begitu para pekerja makan di sana.

Dari awal mandor menjanjikan uang makan akan dibayar tiap dua minggu sekali.

Beberapa kali telat dibayar, sampai akhirnya tak dibayar sama sekali hingga proyek selesai.

"Perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya enggak on-time. Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," terangnya.

Diangsur

Sebagian cicilan sudah diangsur, namun jumlahnya tidak banyak.

Bila beruntung, sekali datang, ada mandor yang mengangsur Rp 1 juta.

Tapi ada juga yang ribet saat ditagih.

"Kalau saya sendiri mengunjungi mandor itu. Saya datangi rumahnya. Minta gimana kepastiannya. Ada yang kabur. Saya harus ke sana. Mau enggak mau saya tetap tagih," tuturnya.

Baca juga: Tanggapan Gibran Soal Utang Pekerja Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ke Warung Rp 145 Juta

Para mandor tersebut beralasan pembayaran dari pihak pengembang yang tersendat sehingga tidak mampu membayar utang tersebut. Sementara proyek harus tetap berjalan.

"Harus gaji karyawan harus bayar warung. Perusahaan enggak mau tahu. Namanya tenaga, enggak makan enggak ada kekuatan," jelas Dian.

Pengerjaan Masjid Raya Sheikh Zayed dilakukan 2021-2022.

Bahkan ada mandor yang sengaja kabur sehingga gaji pekerja proyek dan uang makan tidak dibayarkan.

"2020 awal pengerjaan sampai 2022 banyak yang mental. Setelah bayaran ada yang kabur. Karyawan enggak dibayar warung enggak dibayar. Harus mencari kekurangan dimana," jelasnya.

Saat ini Dian mengaku belum berniat menempuh jalur hukum.

"Ada komitmen makanya saya tempuh jalur kekeluargaan. Saya sudah sabar ya gimana lagi," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pekerja Proyek Masjid Sheikh Zayed Solo Utang Uang Makan Rp 145 Juta, Pemilik Warung Bingung Tagih, 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com