Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

42 Tahun Jadi Kuli Panggul di Pasar Legi Solo, Sukiyem Pernah Dibayar Rp 100 hingga Pulang dengan Tangan Kosong

Kompas.com - 16/03/2023, 19:01 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sukiyem (60) sudah 42 tahun melakoni pekerjaannya sebagai kuli panggul di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah.

Warga Kalioso, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sudah merasakan pahit getir sebagai kuli panggul. Sukiyem bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Induk Kota Bengawan mulai dari tahun 1981.

Sukiyem bekerja sebagai kuli panggul karena tidak ada pilihan. Sukiyem tidak sekolah. Sehingga kuli panggul sebagai pekerjaan utama sampai sekarang.

Pada awal bekerja bayaran yang diterima Sukiyem sebagai kuli panggul tidak sebesar sekarang. Untuk satu kali angkut seberat 80 kilogram, Sukiyem mendapat bayaran Rp 100.

Sehari, kata Sukiyem dirinya rata-rata bisa mendapat orderan 20-25 kali. Pernah Sukiyem pulang dengan tangan kosong karena tak dapat orderan.

Baca juga: Belasan Tahun Nuridi Jadi Kuli Panggul di Cirebon, Rahasia Kuatnya Satu: Istri Enggak Marah di Rumah

"Zaman dulu bayarannya Rp 100 gambar gunung seangkatan (satu kali angkat). Sekarang seangkatan, sakgendongan  Rp 5.000," kata Sukiyem ditemui Kompas.com sebelum memulai aktivitasnya di Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2023).

Menurut Sukiyem kenaikan upah kuli panggul tersebut sejak tahun 2009. Tetapi tidak semua orang yang menggunakan jasanya memberi upah Rp 5.000.

Pernah Sukiyem hanya mendapat upah Rp 3.000-Rp 4.000 satu kali angkut. Sukiyem tidak pernah komplain. Berapa pun nilai upah yang diberikan selalu ia terima.

"Orang itu bermacam-macam. Ada yang memberi bayaran lebih. Ada yang kurang," ungkap ibu tiga anak.

Setiap hari Sukiyem berangkat dari rumah ke Pasar Legi sekitar pukul 07.30 WIB dan pulang pukul 15.30 WIB dengan menaiki angkutan umum.

Sebelum banyak transportasi umum seperti sekarang, Sukiyem mengaku dirinya pernah berangkat dari rumah ke Pasar Legi dengan berjalan kaki.

"Dulu pernah kalau tidak ada angkutan dari Kalioso sampai pasar jalan kaki," kenang Sukiyem.

Sukiyem merasa bersyukur dengan pendapatan pas-pasan dari kuli panggul di Pasar Legi. Pasalnya, dia bisa membangun rumah dan mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

"Ya bisa meskipun makan seadanya. Yang penting diterima dan (badan) sehat. Meskipun makan sama garam saja tidak apa-apa yang penting sehat," ucap istri almarhum Sugi Samanto.

Baca juga: Kisah Edy, 27 Tahun Banting Tulang Jadi Kuli Angkut di Pasar Bukittinggi, Mampu Kuliahkan 4 Anaknya

Meski sudah puluhan tahun sebagai kuli panggul Sukiyem tidak mempunyai jaminan kesehatan. Selama ini kalau sakit dirinya harus membayar mandiri.

Halaman:


Terkini Lainnya

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com