Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandor Kabur, Utang Rp 145 Juta Uang Makan Pekerja Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Belum Terbayar

Kompas.com - 16/03/2023, 18:28 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pembangunan Masjid Raya Sheikha Zayed di Solo, Jawa Tengah ternyata menyisakan utang Rp 145 ke pemilik sebuah warung.

Saat pembangunan dimulai, pemilik warung makan Restu Bunda, Dian (38) mengaku diutangi oleh mandor proyek.

Dian bercerita, awalnya para mandor menjanjikan uang makan akan dibyar setiap dua minggu sekali.

Namun dengan berjalannya waktu, pembayaran mundur hingga sebulan sekali. Hingga masjid diresmikan, utang makan para mandor ada yang belum terbayar.

Baca juga: Cerita Warung Diutangi Pekerja Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Rp 145 Juta, Pemilik Bingung Menagih

"Perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya enggak on-time. Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," terangnya.

Menurut Dian, ada tiga mandor yang berutang kepadanya. Mereka adalah N dan G yang berasal dari Demak.

Mandor N berutang Rp 65 juta, sementara mandor G berutang Rp 50 juta. Satu mandor lainnya adalah G berasal dari Purwodadi yang berutang Rp 30 juta.

Dian mengatakan, para mandor beralasan bayaran dari pengembang tersendat sehingga tak bisa membayar utang uang makan pekerja proyek.

"Kemarin kasusnya banyak mandor-mandor ngeluh dipending. Bayaran sekian hanya menerima sekian persen. Mandor harus cari kekurangan dari mana," tuturnya.

Baca juga: Sandalnya Pernah Hilang, Gibran Ganti Pakai Sandal Swallow Saat Shalat Jumat di Masjid Raya Sheikh Zayed

Tempat shalat di Masjid Raya Sheikh Zayed, Kota Solo pada shalat subuh pertama, Rabu (1/3/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Tempat shalat di Masjid Raya Sheikh Zayed, Kota Solo pada shalat subuh pertama, Rabu (1/3/2023).
Ia juga mendengar, pembayaran proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed tersendat.

"Harus gaji karyawan harus bayar warung. Perusahaan enggak mau tahu. Namanya tenaga enggak makan enggak ada kekuatan," tambah dia.

Menurut Dian pada saat pengerjaan masjid tersebut tahun 2021-2022, ada mandor yang sengaja kabur sehingga gaji pekerja proyek dan uang makan tak dibayarkan.

"2020 awal pengerjaan sampai 2022 banyak yang mental. Setelah bayaran ada yang kabur. Karyawan enggak dibayar warung enggak dibayar. Harus mencari kekurangan dimana," jelasnya.

"Karena pembayaran kepending. Mereka mengajukan Rp 10 juta mereka nerima Rp 8 juta. Ada juga dikasih Rp 200.000," jelasnya.

Bahkan ada yang hanya dibayar sangat sedikit dari yang seharusnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com