KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Inspektur Jenderal Polisi Johni Asadoma memerintahkan seluruh kapolres dan kapolsek di NTT agar menjadi orangtua asuh bagi anak-anak stunting.
Hal itu disampaikan Johni, saat memberikan sambutan dalam acara sosialisasi dan pencanangan orangtua asuh anak stunting secara tatap muka maupun darring/hybrid, di Markas Polres Kupang Kota, Rabu (15/3/23).
"Saya instruksikan kepada para PJU (Pejabat Utama) Polda, Kapolres dan Kapolsek untuk menjadi orangtua asuh anak stunting," kata Johni.
Baca juga: Angka Stunting di Sikka Capai 2.984 Anak, Kadis PMD: Desa Wajib Intervensi
"Langkah awal pembiayaan program ini akan didukung oleh dinas, di mana seluruh Kapolres sudah berkomitmen, dengan para Bhayangkari yang menjadi ujung tombak eksekutor di lapangan," sambung Johni.
Johni pun mengaku bangga, karena sudah ada Kapolsek di Polres Alor yang memulai menjadi orangtua asuh bagi puluhan anak stunting di Kabupaten alor.
Johni juga mengapresiasi Ketua Bhayangkari Daerah NTT beserta pengurus yang telah mengadakan acara sosialisasi dan pencanangan orangtua asuh anak stunting.
“Kegiatan webinar ini, merupakan momentum yang sangat penting dalam upaya memberikan pemahaman tentang stunting dan permasalahan yang akan timbul di masyarakat,"ujar dia.
Menurut Johni, Polri dalam tugas dan tanggung jawabnya dituntut untuk memiliki kepedulian terkait stunting.
Sehingga, dia berharap masyarakat Nusa Tenggara Timur dapat mengetahui dan memahami bahwa pertumbuhan anak mulai dari balita sampai usia dewasa sangat diperlukan guna mencapai masa depan yang diharapkan.
Dia menjelaskan, dalam upaya percepatan penurunan stunting agar dapat mencapai target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024, maka sebagai wujud keseriusan, Polda NTT membentuk program gerakan orangtua asuh anak stunting (gotaas).
Kegiatan ini kata dia, guna mendorong percepatan penurunan angka stunting di bumi NTT.
“Sekali lagi saya instruksikan kepada jajaran Polri Polda NTT untuk berkolaborasi, bahu membahu agar dapat mendukung dan mengawal pelaksanaan percepatan penurunan stunting khususnya di Provinsi NTT," tegasnya.
Baca juga: Pj Wali Kota Ambon Minta ASN dan Pengusaha Jadi Orangtua Asuh Anak Stunting
Pemerintah lanjut Johni, tidak mungkin bekerja sendirian, tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak.
"Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang merawat bangsa," kata Johni.
Untuk diketahui, pada pencanangan orangtua asuh anak stunting kali ini, sebanyak 105 anak yang dihadirkan dari polres jajaran. Untuk Polres Kupang Kota, terdapat lima orang anak yang diasuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.