BATAM, KOMPAS.com– Polisi menyelamatkan 10 calon pekerja migran Indonesia yang akan diberangkatkan dari Batam, Kepulauan Riau, ke Kamboja melalui Malaysia.
Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Irjen Tabana Bangun mengatakan, calon pekerja migran ilegal itu dengan pekerjaan yang dijanjikan sebagai staff admin salah satu situs judi online yang ada di Kamboja.
Upah yang ditawarkan untuk pertama kali senilai 700 dollar Amerika Serikat atau hampir Rp 10 juta per bulannya.
"Kerjanya gampang dan upahnya juga terbilang besar, dan itu belum termasuk bonus yang dijanjikan," kata Tabana di Mapolda Kepri, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Pengiriman 6 WNI Calon Operator Judi Online dari Kediri ke Kamboja Digagalkan
Untuk mengelabui petugas yang berjaga di Pelabuhan Internasional Batam, pelaku menggunakan modus tour and travel untuk memberangkatkan 10 pekerja migran ilegal tersebut.
"Seolah-olah, 10 TKI ilegal ini hendak liburan dengan rute perjalanan Batam-Malaysia- Kamboja dan sebaliknya," terang Tabana.
"Ini merupakan salah satu modus baru yang dilakukan oleh jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang ada di Batam," tambah Tabana.
Tidak saja menyelamatkan 10 pekerja migran tersebut, Polda Kepri juga mengamankan dua orang pelaku yang masing-masing berinisial DF (41) dan S (37).
"Kedua pelaku memiliki peran yang berbeda yakni sebagai penampung dan pengurusan keberangkatan ke luar negeri," papar Tabana.
Baca juga: Kronologi 34 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang di Kamboja, Dijanjikan Gaji Tinggi
Polisi juga menyita 22 paspor, dua unit handphone, 10 tiket pesawat, 22 tiket kapal serta satu unit mobil Datsun abu-abu yang dipergunakan untuk membawa para korban.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.