MAGELANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, Jawa Tengah, belum menerima laporan adanya pasien yang menderita Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) akibat abu vulkanik hingga hari ke-4 pasca Gunung Merapi erupsi.
Kepala Dinkes Kota Magelang dr Istikomah mengatakan, eskalasi abu vulkanik yang mengguyur wilayah Kota Magelang masih tegolong tidak terlalu berat.
Baca juga: Dishub Sleman Perbaiki Lampu Penerangan di Jalur Evakuasi Bencana Gunung Merapi
"Sejauh ini belum ada laporan (pasien) yang kena ISPA. Ekskalasinya tidak terlalu berat, debu masih biasa," kata Istikomah, ditemui di kantornya, Rabu (15/3/2023).
Meski begitu, pihaknya telah mengantisipasi dengan menyiapkan obat-obatan yang diperlukan. Menurutnya, seseorang dapat didiagnosis ISPA jika menghirup debu atau abu vulkanik dengan ketebalan dan volume tertentu.
"Kita lihat ketebalan dan volume debunya, kalau masuk ke saluran pernafasan dan kena mata ya bisa menyebabkan iritasi. Untuk antisipasi cukup pakai masker dan kacamata," terangnya.
Sementara itu, bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak untuk warga yang terdampak, khususnya di lereng Gunung Merapi wilayah Kabupaten Magelang. Bentuk bantuan berupa pakan ternak, masker dan lainnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Muhammad Muzammil mengatakan, terbaru bantuan yang diberikan oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah berupa 2.000 lembar masker, kacamata Safety Google dan uang tunai.
"Termasuk masker medis untuk anak. Kebetulan di Kabupaten Magelang butuh karena kebanyakan dari SD di Kecamatan Dukun sangat membutuhkan. Mungkin besok pagi akan kita berikan," kata Muzammil.
Sebagaimana diketahui, Gunung Merapi di perbatasan Provinsi DIY dan Jateng itu mengalami erupsi berupa awan panas guguran (APG) pada Sabtu, 11 Maret 2023, pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng dan Krasak.
Dampaknya terjadi hujan abu di sekitarnya, terutama di sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang, Kota Magelang dan Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Kena Abu Vulkanik, Indonesia Care Salurkan Bantuan Pakan Ternak di Lereng Merapi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.