UNGARAN, KOMPAS.com - Hujan deras pada Selasa (15/3/2023) menambah kekhusyukan prosesi jamasan pusaka dalam rangka Hari Jadi ke-502 Kabupaten Semarang. Jamasan merupakan prosesi pemandian keris.
Acara jamasan diawali penyerahan air Wening Purwita Sari dari pimpinan kirab Merti Bumi Serasi, Romo Pujiyanto. Air tersebut diambil dari mata air andalan di 19 Kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang.
Penjamas pusaka, Sutiknodiprojo mengatakan ada enam pusaka yang dijamas. Antara lain tombak Tetunggul Semar Tinandu, dua tombak, dan tiga keris yang semua memiliki tujuh luk.
"Semua pusaka tersebut adalah peninggalan asli Ki Ageng Pandanaran, sejak zaman Pajajaran hingga Majapahit," ujarnya.
Menurut Sutiknodiprojo, antusiasme masyarakat untuk mengikuti jamasan pusaka ini sangat luar biasa.
"Mereka mengapresiasi nilai budaya, sesuai ageman leluhur yang diwariskan dan harus dilestarikan," paparnya.
Setelah jamasan, pusaka dibawa keliling Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang. Di barisan depan, ada penyapu jalan sebagai perlambang mengusir pengaruh buruk.
Sementara Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengharapkan dukungan segenap komponen warga Kabupaten Semarang untuk terus membina kerukunan. Sehingga tercipta suasana kondusif agar pembangunan daerah dapat berjalan lancar.
"Kita berharap Kabupaten Semarang semakin maju dan warganya sejahtera memasuki usia ke-502," katanya.
Ngesti menilai tantangan pembangunan akan semakin dinamis, karena setelah pandemi Covid-19, ada wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Karenanya kita harus bekerja bersama-sama, gotong royong demi kesejahteraan masyarakat," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.