SLAWI, KOMPAS.com - Maraknya kasus tawuran pelajar hingga yang terbaru menewaskan anak anggota DPRD Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menimbulkan keprihatinan sejumlah pihak.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal bersama stakeholder lainnya diminta segera melakukan langkah nyata dalam mencegah potensi tawuran.
Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Moh Faiq mengaku telah memanggil Disdikbud untuk koordinasi bersama mencari solusi.
Baca juga: 6 Pelaku Tawuran yang Tewaskan Anak Anggota DPRD Tegal Jadi Tersangka
"Ada 4 poin yang kami sampaikan ke Disdikbud. Di antaranya langkah terdekat yang bisa dilakukan secara bersama dengan stakeholder lainnya," kata Faiq, kepada wartawan di Gedung DPRD Tegal, Selasa (14/3/2023).
"Karena permasalahan ini jika diselesaikan oleh satu elemen saja tidak bisa. Semua stakeholder yang ada harus bergerak bersama-sama," sambung Faiq.
Diungkapkan Faiq, Pemkab melalui Disdikbud bersama stakeholder lainnya bisa melakukan inspeksi mendadak ke sekolah-sekolah yang dianggap paling potensi untuk terlibat tawuran.
"Nanti kami dari pemerintah, dinas terkait, Polres, Kodim, Kejaksaan hingga kami DPRD untuk bareng-bareng mengawal sidak itu," kata Faiq.
Dalam waktu dekat, kata Faiq akan dirumuskan langkah nyata untuk mencari solusi yang sebetulnya seperti apa.
"Dalam waktu dekat, kita akan melakukan workshop atau semacamnya untuk merumuskan inventaris masalah dan kemudian mencarikan solusinya seperti apa dengan melibatkan berbagai elemen lainnya," terangnya.
Baca juga: Anak Anggota DPRD Tegal Tewas Korban Tawuran, Polisi Tangkap 31 Terduga Pelaku
Kemudian, akan diramu apakah bisa menjadi rekomendasi untuk disampaikan kepada Bupati.. Termasuk, permasalahan sanksi baik kepada siswa maupun sekolah.
"Kalau saya merekomendasikan sanksi yang dijatuhkan kepada kepala sekolah yang tidak bisa menertibkan anak didiknya. Kita kasih sanksi dan ada semacam reward and punishmen. Sanksi juga harus diterapkan kepada kepala sekolah, apakah dipindah dan lainnya," kata Faiq.
Faiq meyakini jika sanksi itu ditegaskan kepada dipastikan akan menjalankan arahan yang ada demi mencegah tawuran antar pelajar.
Baca juga: Anak Anggota DPRD Tegal Tewas di Persawahan, Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Senjata Tajam di TKP
Sebelumnya diberitakan, Polres Tegal menetapkan 6 tersangka pelaku kekerasan dalam kasus tewasnya seorang pelajar SMP anak anggota DPRD Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Sebelumnya, polisi mengamankan 31 pelajar sebagai pelaku atau anak yang berkonflik dengan hukum setelah terlibat tawuran.
Dari jumlah itu, 20 pelajar ditetapkan sebagai tersangka. Dengan rincian 6 tersangka kekerasan yang mengakibatkan korban tewas, dan 14 tersangka kepemilikan senjata tajam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.