Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Tawuran Pelajar hingga Memakan Korban Jiwa, Ini Harapan Ketua DPRD Kabupaten Tegal

Kompas.com - 14/03/2023, 19:57 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SLAWI, KOMPAS.com - Maraknya kasus tawuran pelajar hingga yang terbaru menewaskan anak anggota DPRD Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menimbulkan keprihatinan sejumlah pihak.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal bersama stakeholder lainnya diminta segera melakukan langkah nyata dalam mencegah potensi tawuran.

Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Moh Faiq mengaku telah memanggil Disdikbud untuk koordinasi bersama mencari solusi.

Baca juga: 6 Pelaku Tawuran yang Tewaskan Anak Anggota DPRD Tegal Jadi Tersangka

"Ada 4 poin yang kami sampaikan ke Disdikbud. Di antaranya langkah terdekat yang bisa dilakukan secara bersama dengan stakeholder lainnya," kata Faiq, kepada wartawan di Gedung DPRD Tegal, Selasa (14/3/2023).

"Karena permasalahan ini jika diselesaikan oleh satu elemen saja tidak bisa. Semua stakeholder yang ada harus bergerak bersama-sama," sambung Faiq.

Diungkapkan Faiq, Pemkab melalui Disdikbud bersama stakeholder lainnya bisa melakukan inspeksi mendadak ke sekolah-sekolah yang dianggap paling potensi untuk terlibat tawuran.

"Nanti kami dari pemerintah, dinas terkait, Polres, Kodim, Kejaksaan hingga kami DPRD untuk bareng-bareng mengawal sidak itu," kata Faiq.

Dalam waktu dekat, kata Faiq akan dirumuskan langkah nyata untuk mencari solusi yang sebetulnya seperti apa.

"Dalam waktu dekat, kita akan melakukan workshop atau semacamnya untuk merumuskan inventaris masalah dan kemudian mencarikan solusinya seperti apa dengan melibatkan berbagai elemen lainnya," terangnya.

Baca juga: Anak Anggota DPRD Tegal Tewas Korban Tawuran, Polisi Tangkap 31 Terduga Pelaku

Kemudian, akan diramu apakah bisa menjadi rekomendasi untuk disampaikan kepada Bupati.. Termasuk, permasalahan sanksi baik kepada siswa maupun sekolah.

"Kalau saya merekomendasikan sanksi yang dijatuhkan kepada kepala sekolah yang tidak bisa menertibkan anak didiknya. Kita kasih sanksi dan ada semacam reward and punishmen. Sanksi juga harus diterapkan kepada kepala sekolah, apakah dipindah dan lainnya," kata Faiq.

Faiq meyakini jika sanksi itu ditegaskan kepada dipastikan akan menjalankan arahan yang ada demi mencegah tawuran antar pelajar.

Baca juga: Anak Anggota DPRD Tegal Tewas di Persawahan, Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Senjata Tajam di TKP

Sebelumnya diberitakan, Polres Tegal menetapkan 6 tersangka pelaku kekerasan dalam kasus tewasnya seorang pelajar SMP anak anggota DPRD Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Sebelumnya, polisi mengamankan 31 pelajar sebagai pelaku atau anak yang berkonflik dengan hukum setelah terlibat tawuran.

Dari jumlah itu, 20 pelajar ditetapkan sebagai tersangka. Dengan rincian 6 tersangka kekerasan yang mengakibatkan korban tewas, dan 14 tersangka kepemilikan senjata tajam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com