KOMPAS.com - Nyawa Salamunasir, Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, terenggut saat cekcok dengan mantri berinisial SH, Minggu (12/3/2023).
Dalam kejadian tersebut, SH diduga menyuntikkan cairan ke tubuh korban. Setelah itu, korban kejang, tak sadarkan diri, hingga kemudian dinyatakan meninggal.
SH kini telah ditangkap. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti darinya, antara lain satu botol cairan dan sebuah jarum suntik.
Baca juga: Mantri Suntikan Cairan Obat Alergi ke Kades Curuggoong Serang
Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Serang Kota AKBP Hujra Soumena mengatakan cairan dalam botol itu adalah diphenhydramine atau obat untuk meredakan gejala alergi dan batuk pilek.
Pelaku diduga menyuntikkan 5 mililiter cairan tersebut ke tubuh korban.
"Pelaku menggunakan jarum suntik yang di dalamnya sudah diisi dengan obat cairan yaitu diphenhydramine, setelah itu jarum suntik disuntikkan ke punggung bagian kiri korban," ujarnya dalam konferensi pers di Polresta Serang Kota, Senin (13/3/2023).
Baca juga: Motif Mantri Suntik Mati Kades Curuggoong Ternyata karena Sakit Hati
Meski demikian, polisi belum bisa memastikan kandungan cairan itu. Untuk mengetahui apakah cairan tersebut mematikan atau tidak, polisi akan meminta keterangan ahli.
Selain itu, polisi juga masih menunggu hasil pemeriksaan sampel dari tubuh korban yang dilakukan tim forensik.
"Sudah (diotopsi). Namun untuk hasilnya butuh waktu paling tidak beberapa hari ke depan. Otopsi penting ada beberapa sampel diambil untuk menentukan penyebab kematian apakah karena obat itu dan lainnya," ucap Hujra.
Sementara itu, Raden Yayan Elang selaku pengacara SH menuturkan, kliennya mengaku menyuntikkan cairan tersebut bukan untuk membunuh, melainkan ingin memberikan efek jera.
"Kalau suntikan itu sejauh ini menurut pengakuannya dia (kliennya) bawa, udah disiapkan. Tapi, tujuannya bukan untuk membunuh, hanya untuk memberi efek jera saja," ungkapnya di Polresta Serang Kota, Senin.
Baca juga: Alasan Mantri Suntik Kades Curuggoong, Bukan untuk Membunuh, tapi Beri Efek Jera
Lalu, apa yang memicu korban melakukan perbuatan tersebut?
Hujra menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku, pembunuhan dilatarbelakangi sakit hati SH terhadap Salamunasir.
"Memang sebelumnya pelaku ini ada sakit hati karena permasalahan pribadi, kemudian pelaku mendatangi rumah korban dengan maksud tujuan untuk meng-clear-kan masalah ini," tuturnya.
Mengenai sakit hati yang dirasakan pelaku, Hujra menerangkan bahwa polisi masih mendalaminya. Saat disinggung apakah sakit hati tersebut dipicu masalah perselingkuhan, Hujra berujar yang sama.
Untuk mendetailkan motif pelaku, polisi akan memeriksa sejumlah saksi serta melakukan forensik digital terhadap ponsel SH.
Baca juga: Kades Curuggoong Serang Dibunuh Mantri dengan Cara Disuntik, Ini Kronologinya
Sebelumnya, berdasarkan pemeriksaan jenazah korban, tim forensik menemukan luka titik di punggung Salamunasir.
"Dari pemeriksaan luar, (kami) melihat ada luka titik di bagian punggung. Lebam, memar tidak ada, tidak ditemukan," terang dokter forensik Rumah Sakit Umum Daerah Banten, Budi Suhendar, Senin.
Untuk mengetahui penyebab kematian Kades Curuggoong, tim forensik akan melakukan proses toksikologi, yakni memeriksa zat maupun bahan tertentu yang masuk ke dalam tubuh.
Budi mengungkapkan, hasil pemeriksaan toksikologi ini akan keluar dalam dua pekan.
Baca juga: Mantri Bunuh Kades Curuggoong dengan Cara Disuntik, Dokter: Ada Luka Titik di Punggung
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor: Reni Susanti, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.