Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Tahun Ini Diprediksi Lebih Kering, Warga Jateng Diimbau Simpan Air Hujan

Kompas.com - 13/03/2023, 18:36 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang mengungkapkan musim kemarau di Jawa Tengah (Jateng) akan dimulai pada Mei 2023.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasion Klimatologi BMKG Semarang, Iis Widya Harmoko menjelaskan, musim kemarau tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Kemarau ini kondisi telah kembali normal atau bakal lebih kering dari periode 2020 hingga 2022 lalu," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Musim Kemarau di Jateng Diprediksi Terjadi Bulan Maret dan April 2023

Di wilayah Jateng, musim kemarau dimulai tidak serentak. Beberapa daerah ada yang mulai masuk musim kemarau pada April dan Juni 2023.

"Secara umum terjadi kemarau Mei. Namun ada yang mulai kemarau pada April dan Juni," kata dia.

"Pada Juni musim kemarau akan terjadi di daerah pegunungan seperti Gunung Slamet," ucap Iis.

Menurutnya, kemarau tahun ini akan lebih kering dibandingkan dengan kemarau tiga tahun yang lalu. Untuk itu, dia meminta agar warga melakukan persiapan.

"Kalau sebelumnya kemarau basah tapi sekarang kemarau normal atau kering,"paparnya.

Dia berharap, warga Jateng bisa memanfaatkan air hujan untuk disimpan di tandon atau embung. Stok air itu bermanfaat untuk mengahadapi musim kemarau kering.

"Nanti air yang disimpan itu bermanfaat karena bisa digunakan ketika musim kemarau," imbuh Iis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com