Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Ganjar Sebut Bupati Semarang "Drama" Saat Mengadu Jalan Rusak

Kompas.com - 12/03/2023, 15:45 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebuah potongan video yang menampilkan Bupati Semarang Ngesti Nugraha dikatakan "drama" oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Ngesti menyampaikan tentang beberapa jalan provinsi di Kabupaten Semarang kondisinya rusak parah.

"Pak Gub, jalan Ambarawa-Bandungan yang telah kita sampaikan mungkin hampir satu bulan, rusak parah. Pariwisata ke Bandungan ramai sekali, terutama yang jalan turun ke Ambarawa," kata Ngesti.

Baca juga: Ramai Istilah Wisata Jeglongan Sewu di Kendal, Bupati Ungkap karena Banyak Jalan yang Rusak

Ngesti lalu melanjutkan alternatif Salatiga ke Gobrogan via Bringin juga rusak.

"Jalan alternatif Salatiga-Bringin-Grobogan itu juga rusak. Sebentar lagi mendekati Lebaran, itu lubangnya 1.000 lubang Pak Gub," ungkapnya.

Mendengar tersebut, Ganjar langsung menanggapi.

"Tenane? Mesti ora ngetung to, kiro-kiro to (yang benar, pasti tidak menghitung kan, kira-kira)" kata Ganjar.

"Betul pak, 1.000 lubang lebih itu pak. Parah sekali, betul itu, kita sering lewat sana," saut Ngesti yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang.

"Lebihnya berapa? Tak jak tos-tosan lho iki, aku ndue ongkone. Intine banyak ngono to, enggak usah pakai drama (lebihnya berapa? Saya cari yang pasti, ada angkanya. Intine banyak gitu kan, tidak usah pakai drama," tegas Ganjar.

Dimintai tanggapan mengenai respons Ganjar tersebut, Ngesti enggan berkomentar.

"Sudah, sudah itu sudah lewat," ujarnya saat ditemui di acara Pesta Durian Mania di Tuntang Kabupaten Semarang, Minggu (12/3/2023).

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening menegaskan bahwa yang disampaikan Bupati Ngesti tersebut bukan drama.

"Jadi yang disampaikan Bupati tersebut adalah aspirasi berdasar keadaan sebenarnya. Itu memang kondisi riil jalan provinsi yang ada di Kabupaten Semarang," ucapnya.

Baca juga: Jawab Somasi Warga Garut Soal Jalan Rusak, Pemprov Jabar: Jelang Lebaran, Jalan Mulus

Bondan mengatakan, ada empat ruas jalan provinsi yang mengalami kerusakan parah.

"Banyak lubang dan panjang, ya benar itu 1.000 lubang lebih," ungkapnya.

"Kita memiliki keterbatasan kewenangan. Kalau jalan kabupaten ya kita minta perbaiki secepatnya. Karena itu jalan provinsi, ya mintanya kepada Gubernur," kata Bondan.

Bondan berharap agar ruas jalan yang rusak segera diperbaiki.

"Ini karena jalan itu vital untuk masyarakat, agar tak ada lagi korban yang jatuh dan terluka. Selain itu juga agar tidak menganggu aktivitas ekonomi, sekolah. Apalagi sebentar lagi ada arus mudik," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Video Viral Penyanyi Happy Asmara Diduga Kesurupan Saat Manggung di Pasuruan

Video Viral Penyanyi Happy Asmara Diduga Kesurupan Saat Manggung di Pasuruan

Regional
Seorang Warga Baubau Ditemukan Tewas di Atas Lahan yang Terbakar

Seorang Warga Baubau Ditemukan Tewas di Atas Lahan yang Terbakar

Regional
Siswa SD di Makassar Dianiaya Guru Lantaran Bermain di Mushala, Korban Dicubit Berulang Kali

Siswa SD di Makassar Dianiaya Guru Lantaran Bermain di Mushala, Korban Dicubit Berulang Kali

Regional
Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang hingga Kendaraan Menumpuk

Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang hingga Kendaraan Menumpuk

Regional
Kualitas Udara di Dharmasraya Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker

Kualitas Udara di Dharmasraya Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker

Regional
Dijanjikan 3 Proyek PUPR di Papua Rp 126 Miliar, Pengusaha Tertipu Rp 1 Miliar

Dijanjikan 3 Proyek PUPR di Papua Rp 126 Miliar, Pengusaha Tertipu Rp 1 Miliar

Regional
Siapkan Persyaratan, Cak Imin: AMIN Akan Daftar ke KPU 19 Oktober

Siapkan Persyaratan, Cak Imin: AMIN Akan Daftar ke KPU 19 Oktober

Regional
Mahasiswi Hilang Seminggu, Kabar Terakhir Kirim Pesan Gambar Kaki Kotor

Mahasiswi Hilang Seminggu, Kabar Terakhir Kirim Pesan Gambar Kaki Kotor

Regional
Kondisi Udara Level Berbahaya, Palembang Gelar Shalat Minta Hujan di 1.990 Masjid

Kondisi Udara Level Berbahaya, Palembang Gelar Shalat Minta Hujan di 1.990 Masjid

Regional
2 Mayat Ditemukan di 2 Lokasi di Sumba Barat NTT, Sama-sama Pakai Gelang Merah

2 Mayat Ditemukan di 2 Lokasi di Sumba Barat NTT, Sama-sama Pakai Gelang Merah

Regional
Sederet Fakta Sumbangan Rp 1,6 Juta Per Siswa untuk Beli Mobil, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Sebut Sukarela

Sederet Fakta Sumbangan Rp 1,6 Juta Per Siswa untuk Beli Mobil, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Sebut Sukarela

Regional
Cerita Kholifah Setiap Hari ke Makam Sang Anak yang Meninggal Saat Tragedi Kanjuruhan: Ibu Kangen Nduk...

Cerita Kholifah Setiap Hari ke Makam Sang Anak yang Meninggal Saat Tragedi Kanjuruhan: Ibu Kangen Nduk...

Regional
Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang, Kendaraan sampai Menumpuk

Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang, Kendaraan sampai Menumpuk

Regional
Menilik Hubungan Geng 'Barisan Siswa' dengan 2 Kasus 'Bullying' di Cilacap

Menilik Hubungan Geng "Barisan Siswa" dengan 2 Kasus "Bullying" di Cilacap

Regional
Awal Mula Ida Susanti Ditipu Menikah dengan Perempuan, 20 Tahun Cari Keadilan

Awal Mula Ida Susanti Ditipu Menikah dengan Perempuan, 20 Tahun Cari Keadilan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com