JAYAPURA, KOMPAS.com - Kasus penyanderaan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens belum juga berakhir. Sudah lebih dari satu bulan, TNI-Polri masih terus melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Sementara pelaku penyanderaan, Egianus Kogoya dan kelompoknya sudah dua kali mengeluarkan video dan foto propaganda. Pertama kali video dan foto penyanderaan Kapten Philip tersebar pada 14 Februari 2023, dan yang kedua pada 10 Maret 2023.
Baca juga: Pesan Danrem untuk Egianus Kogoya: Jangan Bunuh Warga, Kalau Bertempur Cari yang Sepadan
Dari video-video yang dikirimkan, terlihat bahwa terdapat perbedaan jumlah anggota KKB dan senjata api yang mereka pegang. Hal ini pun diakui Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani.
Menurut dia, saat ini Egianus Kogoya sudah ditemani oleh orang-orang terdekat dalam organisasi bersenjata yang dipimpinnya.
"Kami sedang identifikasi itu siapa saja, tapi itu adalah inner circle Egianus," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (11/3/2023).
Hal ini juga dibenarkan oleh Danrem 172/PWY Brigjen J.O Sembiring. Menurut dia, selama ini kelompok Egianus tersebar di berbagai penjuru Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Namun beberapa kelompok sudah berkumpul bersama Egianus.
"Terkait senjata memang dari awal hanya ada 5-6 pucuk, ini sudah bertambah 9-10 pucuk. Untuk diketahui, pecahan-pecahan kelompok ini ada di mana-mana dan kita sudah memetakannya," kata dia.
Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023. Egianus juga menyandera pilot dari pesawat tersebut, yaitu Kapten Philip Mark Mertens (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.
Baca juga: Beredar Foto dan Video Kapten Philip Bersama Egianus Kogoya, Polisi: Kemungkinan untuk Mengelabui
Setelah Satgas Damai Cartenz masuk ke Distrik Paro pada 14 Februari 2023, dipastikan Egianus dan kelompoknya sudah tidak berada di lokasi tersebut. Selain itu, wilayah Distrik Paro sudah dalam keadaan kosong karena warganya mengungsi ke Distrik Kenyam.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri sempat menyebut, Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.
Kemudian Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023. Di lokasi tersebut, Egianus diduga membunuh seorang anak kepala kampung yang masih berusia 6 hingga 8 tahun karena ayahnya tak mau memberi bahan makanan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.