Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Anggota DPRD Kabupaten Tegal Tewas Diduga Korban Tawuran, Orangtua Berharap Pelaku Ditangkap

Kompas.com - 12/03/2023, 09:04 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Duka mendalam masih dirasakan orangtua dari AFA (15), pelajar kelas 3 SMP di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang ditemukan meregang nyawa di area persawahan hingga akhirnya tewas diduga korban tawuran pelajar pada Kamis (9/3/2023) lalu.

AFA merupakan anak kandung dari Umi Azkiyani, anggota DPRD Tegal. AFA tinggal bersama Umi dan ayah sambungnya Mulyanto, Kepala Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah.

Mulyanto mengungkapkan, awalnya sang istri merasa khawatir lantaran hingga pukul 13.30 WIB, anaknya belum pulang ke rumah dan tidak ada kabarnya.

Baca juga: Anak Anggota DPRD Kabupaten Tegal Tewas Diduga Jadi Korban Tawuran, Awalnya Ditemukan Terluka di Sawah

Saat itu, Mulyanto berinisiatif mencari keberadaan anaknya. Termasuk menghubungi sejumlah saudara dan beberapa rekannya.

Hingga akhirnya, Mulyanto mendapat kabar dari guru sekolah korban bahwa sang anak ada di ruang IGD RSUD dr Soeselo Slawi. Kabar tersebut diperolehnya sekitar pukul 18.30 WIB.

"Setelah dapat kabar, saya langsung ke rumah sakit. Dan memang benar itu anak saya," kata Mulyanto dengan raut wajah sedih, kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).

Mulyanto berharap, para terduga pelaku yang membuat anaknya tewas segera tertangkap polisi untuk diproses hukum. "Semoga secepatnya ditangkap dan diberikan hukuman yang setimpal," pungkasnya.

Jenazah anaknya sudah dikebumikan pada Jumat pagi di TPU Desa Kambangan, Kecamatan Lebaksiu, Tegal.

Sebelumnya, Kapolsek Pangkah, AKP Sunyarni menyatakan sempat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di areal persawahan Jalan Lingkar Kota Slawi (Jalingkos) Tegal.

Baca juga: Diduga Jadi Korban Tawuran di Bekasi, Bocah 12 Tahun Kena Luka Bacok

Saat itu, polisi menjumpai sekelompok anak berseragam SMP membubarkan diri.

Polisi yang datang melakukan observasi dan menemukan seorang anak berseragam SMP yang tergeletak bersimbah darah.

Besar kemungkinan korban yang ditemukan terkapar penuh luka itu ditinggal oleh teman-temannya di TKP. "Kami langsung membawa korban ke IGD RSUD dr Soeselo Slawi, dan saat itu kondisinya masih ada denyut nadi," kata Sunyarni.

Korban sempat mendapatkan penanganan medis. Namun nyawanya tak tertolong karena sebelumnya sempat mengeluarkan banyak darah.

"Sempat mendapat penanganan dan bantuan pernapasan, mungkin karena banyak mengeluarkan darah akhirnya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," katanya.

Diungkapkan Sunyarni, saat korban pertama kali ditemukan, terdapat luka di bagian paha sebelah kiri, luka robek di lengan sebelah kiri, dan luka robek di bagian jari sebelah kiri.

Baca juga: Viral, Video Pelajar Tewas Tergeletak di SPBU Mengelurkan Banyak Darah, Ternyata Korban Tawuran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Modus Hilangkan Gangguan Sihir dan Jin, Dukun Cabul di Lubuklinggau Ditangkap

Modus Hilangkan Gangguan Sihir dan Jin, Dukun Cabul di Lubuklinggau Ditangkap

Regional
Petualangan Siska Mendaki Berakhir di Gunung Marapi...

Petualangan Siska Mendaki Berakhir di Gunung Marapi...

Regional
Di Kampanye Anies, Anggota DPR Sebut Indonesia Punya 7 Tahun Manfaatkan Gen Z

Di Kampanye Anies, Anggota DPR Sebut Indonesia Punya 7 Tahun Manfaatkan Gen Z

Regional
Nenek di Brebes yang Ditemukan Tewas di Rumahnya Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan

Nenek di Brebes yang Ditemukan Tewas di Rumahnya Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan

Regional
Intimidasi dan Angkut Paksa Mobil Warga, 8 'Debt Collector' di Semarang Ditangkap

Intimidasi dan Angkut Paksa Mobil Warga, 8 "Debt Collector" di Semarang Ditangkap

Regional
Cerita Para Warga Tak Pergi ke Ladang demi Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi...

Cerita Para Warga Tak Pergi ke Ladang demi Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi...

Regional
Incar Warga Semarang yang Kreditnya Macet, 'Debt Collector' Digaji Rp 30 Juta Per Bulan

Incar Warga Semarang yang Kreditnya Macet, "Debt Collector" Digaji Rp 30 Juta Per Bulan

Regional
Lahan Kritis di Kalsel Berkurang, Kini Tersisa 458.478 Hektar

Lahan Kritis di Kalsel Berkurang, Kini Tersisa 458.478 Hektar

Regional
Untuk Kali Pertama, Sirkuit Mandalika Gelar Balap Mobil Porsche

Untuk Kali Pertama, Sirkuit Mandalika Gelar Balap Mobil Porsche

Regional
Pemkab Bima Catat 553 Kasus Gigitan Anjing Selama 2023, 3 Orang Meninggal

Pemkab Bima Catat 553 Kasus Gigitan Anjing Selama 2023, 3 Orang Meninggal

Regional
Mengenang Siska Afriana, Pendaki Terakhir yang Dievakusi dari Gunung Marapi, Rencana 11 Hari Lagi Wisuda

Mengenang Siska Afriana, Pendaki Terakhir yang Dievakusi dari Gunung Marapi, Rencana 11 Hari Lagi Wisuda

Regional
RSUD Nunukan Siapkan Ruangan dan Tenaga Medis untuk Caleg Gagal

RSUD Nunukan Siapkan Ruangan dan Tenaga Medis untuk Caleg Gagal

Regional
Korupsi Tunjangan Rumah Dinas, 2 Anggota DPRD Kepri Divonis 6 Tahun dan 1 Tahun Penjara

Korupsi Tunjangan Rumah Dinas, 2 Anggota DPRD Kepri Divonis 6 Tahun dan 1 Tahun Penjara

Regional
Prabowo Subianto Dijadwalkan Hadir Saat Puncak HUT PSI di Stadion Jatidiri Semarang

Prabowo Subianto Dijadwalkan Hadir Saat Puncak HUT PSI di Stadion Jatidiri Semarang

Regional
4 Tahun IPM Brebes Terendah Se-Jateng, Tahun Ini Naik 2 Tangga

4 Tahun IPM Brebes Terendah Se-Jateng, Tahun Ini Naik 2 Tangga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com