PONTIANAK, KOMPAS.com - Perkara penganiyaan terhadap TH (44), seorang dosen di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), oleh tujuh orang mahasiswa kampus lain disebut telah berakhir damai.
Pendamping hukum semua tersangka, Agustiawan mengatakan, dugaan penganiayaan murni masalah pribadi, antara pelaku berinisial G dengan korban berinisial TH.
“Kasus ini murni hanya masalah pribadi antara pelaku dan korban, tidak ada sangkut paut dengan institusi manapun,” kata Agustiawan saat dihubungi, Jumat (10/3/2023).
Baca juga: Dosen Poltekkes Pontianak dan 7 Mahasiswa Penganiayanya Disebut Telah Berdamai
Menurut Agus, perkara itu bermula saat tersangka G resah dan memiliki dendam pribadi dengan korban TH.
Agus enggan mengungkap detail dendam tersebut, namun bermula dari itulah, tersangka G mengajak enam orang temannya untuk meminta klarifikasi kepada korban dan membawanya ke pihak yang berwajib.
“Tidak ada perencanaan untuk melakukan penganiayaan. Hanya klarifikasi,” terang Agus.
Kemudian, lanjut Agus, pada Jumat (3/3/2023) sore. Saat itu, ketujuh tersangka membuat sekenario pencegatan korban di Jalan Lapan, Pontianak Utara.
“Tersangka G bersama temannya menghentikan korban di jalan. Tersangka ingin mengklarifikasi sesuatu yang membuat mereka resah kepada korban. Namun sekenario ini berubah di lapangan, hingga terjadi penganiayaan,” ujar Agus.
Agus mewakili para tersangka mengakui kesalahan yang telah diperbuat dan meminta maaf kepada korban dan masyarakat.
Baca juga: Cara 7 Mahasiswa Poltekkes Pontianak Culik dan Aniaya Dosen: Mengaku sebagai Polisi
Agus memastikan, pihaknya telah pihak korban untuk mengupayakan perdamaian, dan siap bertanggung jawab atas perbuatan para pelaku.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.