KOMPAS.com - Banjir bandang di Lahat, Sumatera Selatan, menyapu rumah milik Misnawati (60), warga Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, Kamis (9/3/2023).
Misnawati tak kuasa menahan tangis kehilangan rumah yang sudah puluhan tahun ditinggali bersama keluarganya.
"Air cak (seperti) gelombang seketika menghantam rumah dan perlahan menyeret rumah yang kami tinggali selama ini," ujarnya, dilansir dari Tribunnews.com.
Baca juga: Banjir Bandang di Lahat, 1 Bocah Tewas Terbawa Arus Sungai Lematang
"Tidak ada harta yang bisa diselamatkan kecuali baju di badan," tambahnya.
Kejadian serupa juga dialami Eko (34), warga Desa Sadan, Kecamatan Jarai.
Baca juga: Daftar 6 Kecamatan di Lahat yang Diterjang Banjir Bandang
Baca juga: Terekam Tolak Jabat Tangan dengan Warga, Ketua DPRD Luwu Timur Minta Maaf
"Saat air mulai surut areal sawah sudah dupenuhi lumpur dan semua tanaman padi sudah tidak terlihat. Sudah dipastikan kami tidak bisa panen karena tanam padi sudah terkubur," ujarnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lahat, Ali Afandi menjelaskan, ada tiga desa yang terdampak, yaitu Desa Pelajaran dan Nanti Giri di Kecamatan Jarai, serta Desa Lubuk Sepang di Kecamatan Pulaupinang.
Lalu seorang bocah berinisial GD (11) juga dikabarkan tewas terseret banjir. Jenazah telah ditemukan petugas Basarnas.
Sementara untuk jumlah total warga yang menjadi korban banjir, kata Ali, mencapai 3.000 jiwa.
"Ya, tim pertolongan gabungan masih di lokasi mengevakuasi warga korban banjir," katanya saat dikonfirmasi di Lahat, Kamis. (David Oliver Purba).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Banjir di Lahat, Misna Masih Terbayang Rumahnya Hanyut: Air Deras Datang Seperti Gelombang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.