Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Semarang Tanahnya Diserobot untuk Bangun Tol Semarang-Solo, Polda Jateng: Masih Proses, Saksi Kunci Meninggal

Kompas.com - 07/03/2023, 20:15 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kasus dugaan penyerobotan tanah di Dusun Gading, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terhambat beberapa saksi kunci yang meninggal dunia.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Yanti, warga Dusun Gading unjuk rasa di depan Kantor Polda Jateng karena kasus dugaan penyerobotan tanah miliknya yang tak kunjung tuntas.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan, saksi dan korban yang mengetahui kasus tersebut secara langsung telah meninggal.

Baca juga: Emak-emak Unjuk Rasa di Depan Kantor Polda Jateng, Tanahnya Diserobot dan Diurug

"Proses ukur ulang tanah dari permohonan sampai dengan pelaksanaan juga butuh waktu sangat lama sebab ada prosedur atau tahapan dari BPN yang harus dilalui,” jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (7/3/2023).

Dia menjelaskan, terkait tindak lanjut dari penanganan perkara tersebut, saat ini tim penyidik telah mempersiapkan pelaksanaan gelar perkara untuk memberikan kepastian hukum.

“Sebagai tindak lanjut, rencananya akan dilaksanakan gelar perkara untuk memberikan kepastian hukum terkait pengaduan tersebut,” ujar Iqbal.

Menurutnya, Polda Jateng sudah menerima dan menangani laporan aduan tersebut sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) kepolisian. "Sudah kita tangani sesuai SOP," imbuhnya.

Iqbal menegaskan, tidak ada penghentian perkara dalam kasus dugaan penyerobotan tanah tersebut. "Semua masih proses," tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Yanti, warga Dusun Gading, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengaku tanah miliknya diserobot.

Baca juga: Tanah Diserobot dan Rumahnya Digusur, Emak-emak di Kendari Menangis di Kantor BPN Sultra

"Kami berunjuk rasa karena laporan kami ke Polda Jateng sejak tahun 2018 dan 2019 belum tuntas," jelasnya.

Yanti melaporkan tindakan terlapor, Sumardiyanto yang diduga menguasai tanah-tanahnya dengan melawan hukum dan disertai teror.

"Hingga sekarang penanganannya belum tuntas meski kasusnya telah terang benderang," kata dia.

Untuk itu, dia meminta agar Polda Jateng menuntaskan penanganan kasus dugaan penyerobotan tanah kepada terlapor Sumardiyanto.

Baca juga: Lahannya Diserobot untuk Area Perkantoran Pemerintah, Samsul Bahri Ajukan Permohonan Eksekusi

"Kita minta agar memproses pelaku sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ujarnya.

Dia menjelaskan, tanah yang berada di perbukitan atas 5 bidang tanah seluas 2.792 meter persegi di perbukitan diduga diserobot dan dijual oleh terdakwa sebagai tanah urug sebanyak 3993 dump truk.

"Tanah urug itu dikirim untuk pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo beberapa tahun lalu," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com