Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pasien Cuci Darah RSI Fatimah Cilacap, Terpaksa Harus Pindah RS Luar Kota akibat BPJS Kesehatan Putus Kerja Sama

Kompas.com - 07/03/2023, 16:31 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Sejumlah pasien BPJS Kesehatan mengeluh tak dapat menjalani cuci darah atau hemodialisa (HD) di Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah, Cilacap, Jawa Tengah.

Hal itu menyusul penghentian kerja sama BPJS Kesehatan dengan RSI Fatimah. Akibatnya, banyak pasien yang harus menjalani cuci darah di rumah sakit luar Cilacap.

Salah seorang istri pasien cuci darah, Sintawati mengatakan, sejak RSI Fatimah tak melayani pasien BPJS, suaminya harus menjalani cuci darah di salah satu rumah sakit di Kabupaten Banyumas.

Baca juga: Curhat Korban Kebakaran di Kembangan: Semuanya Habis, Uang Berobat Bapak Ikut Terbakar...

"Di RSI Fatimah Cilacap suami saya sudah enam tahun menjalani hemodialisa, karena saya warga Cilacap. Tapi sekarang harus dirujuk ke Banyumas," keluh Sintawati kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).

Kondisi tersebut sangat merepotkan suaminya yang hampir menginjak usia 70 tahun.

"Untuk perjalanannya ke sana saja butuh waktu 1,5 jam. Belum kalau kondisi suami kurang bagus. Makin lelah, perjalanan pulang pergi karena jauh," kata Sintawati.

Untuk itu, Sintawati meminta RSI Fatimah akan menjalin kerja sama kembali dengan BPJS Kesehatan.

"Saya berharap RSI Fatimah kembali kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Sehingga pasien dan keluarganya tidak repot harus ke mana-mana," ujar Sintawati.

Hal senada disampaikan, Ani, anak salah seorang pasien cuci darah di RSI Fatimah. Orangtuanya harus pindah ke rumah sakit lain untuk mendapatkan layanan cuci darah.

Baca juga: Polemik Kepala Daerah Indramayu, Ridwan Kamil Akan Kroscek Aspirasi Bupati dengan Curhatan Wakil Bupati Lucky Hakim

"Pelayanan di rumah sakit sekarang sangat berbeda. Sudah ruangannya sempit, bahkan ibu saya mengeluarkan keringat dingin," kata warga Bantarsari, Cilacap ini.

Ketika dikonfirmasi, Ketua Yayasan RSI Fatimah Cilacap, Muhamad Husni mengatakan, manajemen sedang berusaha untuk menjalin kerja sama kembali dengan BPJS Kesehatan.

"Kami sudah berusaha untuk bisa memenuhi persyaratan agar dapat bekerja sama kembali dengan BPJS Kesehatan. Kami sudah siap untuk melengkapi berbagai persyaratan, sehingga dapat kembali bekerja sama," kata Husni.

Husni berharap, secepatnya RSI Fatimah dapat melayani kembali pasien cuci darah.

"Mudah-mudahan, keluhan para pasien dapat terjawab secepatnya dengan adanya realisasi kerja sama RSI Fatimah dan BPJS Kesehatan. Semoga saja, prosesnya bisa berlangsung cepat," ujar Husni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi Dibawa ke RSAM Bukittinggi

5 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi Dibawa ke RSAM Bukittinggi

Regional
Propam Tahan Oknum Polisi yang Diduga Cabuli Mahasiswi di Mataram

Propam Tahan Oknum Polisi yang Diduga Cabuli Mahasiswi di Mataram

Regional
Tim SAR Kesulitan Evakuasi 6 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi

Tim SAR Kesulitan Evakuasi 6 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi

Regional
Tiga Bocah SD yang Tenggelam di Purworejo Semua Ditemukan Tewas

Tiga Bocah SD yang Tenggelam di Purworejo Semua Ditemukan Tewas

Regional
Bertambah, 5 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Diidentifikasi

Bertambah, 5 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Diidentifikasi

Regional
Cerita Penari Ja'i Menari bersama Presiden Jokowi: Saya Deg-degan

Cerita Penari Ja'i Menari bersama Presiden Jokowi: Saya Deg-degan

Regional
Rel yang Tertutup Longsor di Banyumas Sudah Bisa Dilalui KA dengan Kecepatan Terbatas

Rel yang Tertutup Longsor di Banyumas Sudah Bisa Dilalui KA dengan Kecepatan Terbatas

Regional
Nuraini Kehilangan Rp 90 Juta Setelah Badannya Ditepuk Perempuan Tak Dikenal di Pasar

Nuraini Kehilangan Rp 90 Juta Setelah Badannya Ditepuk Perempuan Tak Dikenal di Pasar

Regional
Presiden Jokowi Minta Warga Miskin yang Belum Terima Bansos Lapor ke RT

Presiden Jokowi Minta Warga Miskin yang Belum Terima Bansos Lapor ke RT

Regional
Gunung Anak Krakatau Meletus Selasa Dini Hari, Lontarkan Abu 700 Meter

Gunung Anak Krakatau Meletus Selasa Dini Hari, Lontarkan Abu 700 Meter

Regional
Update Erupsi Gunung Marapi, 12 Pendaki dan 8 Jenazah Belum Dievakuasi

Update Erupsi Gunung Marapi, 12 Pendaki dan 8 Jenazah Belum Dievakuasi

Regional
Susi Pudjiastuti Berharap KKB Bebaskan Kapten Philip Sebelum Natal

Susi Pudjiastuti Berharap KKB Bebaskan Kapten Philip Sebelum Natal

Regional
Pengungsi Rohingya Terdampar di Sabang Dipindahkan Warga ke Halaman Kantor Wali Kota

Pengungsi Rohingya Terdampar di Sabang Dipindahkan Warga ke Halaman Kantor Wali Kota

Regional
Video Penggantian Bantuan Usai Difoto, Dinsos Kabupaten Semarang Tegur Petugas yang Bertanggung Jawab

Video Penggantian Bantuan Usai Difoto, Dinsos Kabupaten Semarang Tegur Petugas yang Bertanggung Jawab

Regional
Terjebak di Gunung Marapi yang Meletus, 2 Mahasiswa Universitas Islam Riau Tewas

Terjebak di Gunung Marapi yang Meletus, 2 Mahasiswa Universitas Islam Riau Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com