KEPRI, KOMPAS.com - Pencarian terhadap korban longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (6/3/2023) masih dilakukan.
Puluhan korban yang tertimbun longsor merupakan warga Kampung Genting, Kecamatan Serasan.
Menurut seorang keluarga korban yang dijumpai di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Iptu Sri Siswanto, pada saat kejadian warga Kampung Genting sedang melakukan gotong-royong membersihkan kayu yang tumbang.
Baca juga: Update Longsor di Natuna, 18 Korban Ditemukan, 47 Hilang, 1.216 Mengungsi
"Kejadiannya pagi sekitar jam 10. Kami dapat kabar sekitar dua jam setelahnya. Waktu itu warga sedang gotong-royong membersihkan pohon tumbang. Kemarin itu kondisinya hujan terus tak berhenti," kata polisi yang menjabat Kasi TIK Polres Karimun, Selasa (07/03/2023).
Saat gotong-royong tersebut, terdengar bunyi gemuruh dari arah Gunung Jemenang.
Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh, Pencarian Korban Longsor di Natuna Dihentikan Sementara
Tak lama kemudian, material longsor yang terdiri dari tanah dan batu meluncur ke arah warga yang bergotong-royong.
"Jadi mereka (warga sedang gotong-royong) kena. Longsoran mengarah ke pemukiman (Kampung Genting) yang ada di tepi laut," ujar Sri Siswanto.
Saat ini Siswanto masih menunggu informasi lanjutan dari pihak keluarganya yang ada di Natuna ataupun dari Himpunan Keluarga Serasan (HKS) Kepri.
Sementara para keluarga banyak yang sedang menuju Natuna dengan menumpang kapal-kapal dari instansi pemerintah.
Hingga Selasa subuh, Siswanto mendapatkan kabar jika 4 anggota keluarganya selamat dan dievakuasi ke Pontianak, 14 korban ditemukan meninggal serta 47 orang belum ditemukan.
"Di Kampung Genting itu hampir semuanya keluarga. Termasuk yang belum ditemukan itu ipar, sama tante istri saya dan suaminya," tambah Siswanto.
Jaringan telekomunikasi yang sulit di Pulau Serasan menjadi kendala bagi Siswanto mendapatkan informasi.
Posisi Pulau Serasan juga cukup jauh dari Ibu Kota Kabupaten Natuna, Ranai. Jika menggunakan kapal laut maka harus menempuh jarak sekitar 16 jam dari Ranai dan 12 jam dari Kalimantan.
Umumnya warga Serasan sehari-hari bekerja sebagai nelayan dan petani.
Bupati Natuna, Wan Siswandi dan Kapolres Natuna, AKBP Nanang Budi Santosa tiba di Pulau Serasan, Senin (7/3/2023) malam sekitar pukul 23.00 WIB.