Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Istri Polisi di NTT Mengadu ke Kapolri, Sebut 3 Anaknya Tidak Sekolah Lagi

Kompas.com - 05/03/2023, 20:11 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang wanita mengaku istri polisi di Nusa Tenggara Timur (NTT) menangis meminta bantuan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

Video tersebut dibagikan melalui akun @neshya_12 dan tersebar di Grup WhatsApp, ibu muda itu didampingi dua anaknya menangis dan mengadu ke Kapolri atas permasalahan keluarganya.

Dalam video tersebut terlihat wanits itu sambil menangis, dia mengatakan, sedang mencari keadilan demi pendidikan anak-anaknya.

Baca juga: Kronologi Anggota TNI Cekcok dengan Pengendara Sienta hingga Keluarkan Sajam, Berawal dari Mobil Dipepet

Ia juga menyebut nama suaminya yang berinisial NRP.

"Bapak Kapolri, saya istri dari seorang anggota kepolisian sangat memerlukan bantuan untuk permasalahan anak-anak saya, sebab anak-anak saya sudah lama tidak bersekolah," kata wanita itu.

Dirinya sebagai seorang ibu menginginkan keadilan buat anak anaknya. Juga agar cita-cita anaknya bisa diraih.

Tapi menurutnya, jangankan meraih cita-cita, sekolah saja tidak.

"Anak saya yang pertama dikeluarkan dari sekolah masa kelulusan SMP. Anak kedua dan ketiga tidak sekolah," ujarnya.

"Saya sedih anak-anak harus terima situasi seperti ini. Mental anak-anak saya sudah sangat terpuruk. Rumah kami sebagai tempat tinggal disita. Kemana lagi saya harus cari keadilan. Saya mohon bantuan bapak Kapolri demi masa depan anak-anak saya," ujarnya lagi.

"Saya sebagai Bhayangkari selalu mengikuti dan mendampingi keinginan suami saya sehingga uang keluarga saya pun ketika suami pinjam sebesar Rp 800 juta untuk keperluan suami saya, saya berusaha pinjamkan," sambungnya.

Namun, hingga sekarang tidak ada itikad baik dari suaminya itu.

Baca juga: Video Viral Istri Pejabat Polda NTT Menangis Bersama 2 Anaknya Memohon Bantuan Kapolri

"Saya berjuang untuk kepastian pendidikan anak-anak saya. Ke mana lagi saya harus cari keadilan. Saya mohon pertolongan bapak Kapolri yang saya hormati demi masa depan anak-anak saya," ujar dia.

Tanggapan Propam

Dihubungi Minggu (5/3/2023), Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Ariasandy, membenarkan hal itu.

Ariasandy menyebut, masalah itu sudah berlangsung satu bulan lalu.

"Sementara ditangani oleh Propam Polda NTT dan diupayakan selesaikan internal karena masalah pribadi," ujar dia singkat.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com