KOMPAS.com - Kemacetan parah terjadi di jalur pantura Pati-Rembang, Jawa Tengah (Jateng). Hingga Jumat (3/3/2023) siang, kendaraan masih mengular.
Kejadian ini berimbas kepada para sopir truk, salah satunya Rio. Akibat kemacetan ini, dia dikomplain oleh pabrik.
Rio adalah sopir kontainer yang membawa partikel barang untuk lemari. Dia berangkat dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Tangerang, Banten.
"Pabrik komplain," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Cerita Sopir Kontainer yang Terjebak Kemacetan Parah di Jalur Pantura Pati-Rembang: Pabrik Komplain
Rio mengatakan, dia sudah 24 jam terjebak kemacetan. Ia biasanya sampai ke tujuan dalam dua hari. Namun, karena kemacetan ini, durasi tempuhnya menjadi dua kali lipat.
"Biasanya berangkat Kamis sampai Sabtu, kalau ini mungkin nyampe Senin," ucapnya.
Dia mengaku lebih memilih lewat jalur biasa ketimbang jalan tol karena keterbatasan uang saku.
"Uangnya sakunya tipis kalau lewat tol. Daripada bayar tol mending buat makan," ungkapnya.
Sopir truk lainnya, Mawan, menuturkan, kemacetan ini membuat ongkos perjalanannya membengkak. Pasalnya, dirinya harus mengeluarkan uang ekstra untuk makan dan minum. Uang itu diambil dari dompetnya sendiri.
"Otomatis pendapatan juga berkurang. Kebutuhan bahan bakar juga pastinya otomatis membengkak," tuturnya, Kamis (2/3/2023), dikutip dari Tribun Muria.
Baca juga: Cerita Syaikhu, Terjebak Macet di Jalan Pantura Pati-Rembang Semalaman, Truknya Hanya Jalan 2 Meter
Mawan menjelaskan, dirinya sudah terjebak macet sejak Kamis pagi.
"Saya dari Jakarta mau ke Surabaya. Dari jam 6 tadi belum bergerak sama sekali," terangnya.
Hal senada juga diungkapkan Syaikhu, sopir truk asal Tegal, Jateng, yang hendak ke Surabaya. Kemacetan ini juga membuatnya mengeluarkan ongkos lebih.
"Makan dan minum beli sendiri," jelas sopir truk yang terjebak macet sejak Rabu (1/3/2023) sekitar pukul 22.00 WIB ini.
Baca juga: Jalur Pantura Pati-Rembang Macet 20 Km Diduga karena Kerusakan Jembatan Juwana
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.