Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Siswa SMA Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi di NTT, Tidak Sempat Makan Takut Terlambat

Kompas.com - 03/03/2023, 13:11 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS com - Beragam tanggapan muncul usai kebijakan murid dan guru sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk sekolah pukul 05.30 Wita diberlakukan.

Salah satunya keluhan mengenai sekolah jam 5 pagi di NTT dari Siswa Kelas XII SMA Negeri di Kupang Philp Yoel Latuperisa.

Rumahnya memang dekat dengan sekolah, meski demikian, Yoel mengaku bangun tidur pukul 04.00 Wita, kemudian langsung mandi dan ke sekolah, tanpa sarapan pagi.

Baca juga: Guru P3K Perkosa Remaja hingga Hamil, Bupati Wonogiri Jengkel, Sebut Kelakuan Pelaku Bak Hewan Luwak

Dia mengeluhkan, tidak sempat makan karena harus buru-buru ke sekolah agar tidak terkena hujan dan terlambat datang sekolah.

Bahkan pada hari pertama penerapan masuk sekolah pukul 05.30 pada Rabu (1/3/2023) kemarin, ia mengaku tidak masuk sekolah karena terlambat.

Dia sebenarnya tidak masalah dengan kebijakan itu karena rumahnya dekat sekolah.

Namun, kata siswa kelas IPA itu, kondisi itu tidak bisa digeneralisasi karena banyak siswa yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah dan tidak memiliki kendaraan.

"Jadi menurut saya, sebelum pemerintah mengambil kebijakan seperti ini harus ada tahap percobaan sebelumnya. Sehingga tidak terjadi banyak orangtua yang kontra dengan keputusan Bapak Gubernur," kata Yoel kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Ditanya soal Dasar Hukum Sekolah Masuk Pukul 5 Pagi, Gubernur NTT: Kau Pikir Sendiri

Lebih jauh, Yoel berharap Pemerintah Provinsi NTT mengembalikan jam belajar seperti sedia kala agar tak ada kontroversi.

Apalagi, kata dia, sebenarnya masih banyak yang bisa diubah selain mengganti jadwal masuk sekolah lebih pagi.

"Menurut saya masih banyak hal lain yang diubah selain mengubah schedule, misalnya dengan mengganti sistem kurikulum yang dinilai tidak cocok di NTT," ujar Yoel.

Dia menyebutkan, kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra, sehingga lebih baik pemerintah mengevaluasi kinerja sekolah.

Yoel pun menyarankan pemerintah untuk membuat penelitian tentang apa yang sebenarnya siswa di NTT butuhkan dan inginkan.

Itu dibutuhkan agar sekolah bisa jadi tempat yang nyaman untuk belajar.

"Karena, mungkin kegiatan tentang evaluasi sifat peserta didik dan apa yang kami inginkan dalam sekolah itu masih sangat minim di NTT," kata Yoel.

Baca juga: Siswa SMA di NTT: Banyak yang Bisa Pemerintah Buat Selain Ubah Jam Masuk

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, meminta pihak SMA dan SMK di wilayah Kota Kupang, memulai jam pelajaran pada pukul 05.00 Wita, viral di media sosial dan grup WhatsApp.

Dalam tayangan video berdurasi 1 menit 43 detik tersebut tampak Viktor didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi meminta para siswa agar membiasakan diri bangun pukul 04.00 Wita.

Sumber : Kompas.com (Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor Krisiandi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sepeda Motor Terbakar di SPBU Makassar, Diduga karena Gunakan Tangki 'Modifikasi'

Sepeda Motor Terbakar di SPBU Makassar, Diduga karena Gunakan Tangki "Modifikasi"

Regional
Kecelakaan Maut di Bawen, 4 Orang Tewas, 9 luka, Ada 4 Mobil dan 9 Motor yang Ditabrak Truk

Kecelakaan Maut di Bawen, 4 Orang Tewas, 9 luka, Ada 4 Mobil dan 9 Motor yang Ditabrak Truk

Regional
Kecelakaan Maut di Bawen, Saksi Sebut Suara Tabrakan Sangat Keras

Kecelakaan Maut di Bawen, Saksi Sebut Suara Tabrakan Sangat Keras

Regional
Kerangka Manusia Ditemukan di Rumah Kosong di Balikpapan, Identitas Masih Diselidiki

Kerangka Manusia Ditemukan di Rumah Kosong di Balikpapan, Identitas Masih Diselidiki

Regional
Saksi Mata Kecelakaan Maut Exit Bawen: Truk Tabrak 7 Mobil dan 7 Motor

Saksi Mata Kecelakaan Maut Exit Bawen: Truk Tabrak 7 Mobil dan 7 Motor

Regional
Kecelaaan Beruntun di Exit Tol Bawen, Truk yang Seruduk Puluhan Kendaraan Sempat Bunyikan Klakson

Kecelaaan Beruntun di Exit Tol Bawen, Truk yang Seruduk Puluhan Kendaraan Sempat Bunyikan Klakson

Regional
Mendagri Angkat Kadis PUPR NTB Jadi Pj Wali Kota Bima

Mendagri Angkat Kadis PUPR NTB Jadi Pj Wali Kota Bima

Regional
Ibu di Jambi Aniya Anak dengan Setrika Panas, Kesal karena Uang dari Suami Kurang

Ibu di Jambi Aniya Anak dengan Setrika Panas, Kesal karena Uang dari Suami Kurang

Regional
Hasil Otopsi Ungkap Luka Tembak Jadi Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara

Hasil Otopsi Ungkap Luka Tembak Jadi Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara

Regional
Direhabilitasi untuk PON 2024, Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh Akan Dirobohkan

Direhabilitasi untuk PON 2024, Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh Akan Dirobohkan

Regional
DPR Aceh Soroti Penggunaan Anggaran Rp 1,2 Triliun untuk PON 2024

DPR Aceh Soroti Penggunaan Anggaran Rp 1,2 Triliun untuk PON 2024

Regional
2 Pemuda Korban Penembakan Orang Tak Dikenal di TTU Dirujuk ke Kupang

2 Pemuda Korban Penembakan Orang Tak Dikenal di TTU Dirujuk ke Kupang

Regional
Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Diduga Tertembak Senjata Sendiri, Tinggalkan Istri yang Hamil Tua

Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Diduga Tertembak Senjata Sendiri, Tinggalkan Istri yang Hamil Tua

Regional
Gudang Tiner di Semarang Terbakar, Helikopter 'Water Bombing' Dikerahkan

Gudang Tiner di Semarang Terbakar, Helikopter "Water Bombing" Dikerahkan

Regional
Patung Bung Karno di Banyuasin Dianggap Tak Mirip, Gubernur Sumsel: Tergantung Sisi Memandang

Patung Bung Karno di Banyuasin Dianggap Tak Mirip, Gubernur Sumsel: Tergantung Sisi Memandang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com