BULUNGAN, KOMPAS.com – Di balik mega proyek PLTA Kayan di Kalimantan Utara, terselip kisah pilu dari masyarakat adat yang tinggal di dua desa tertua, di Kabupaten Bulungan. Diketahui, PLTA Kayan digadang-gadang menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia.
Dua desa tertua tersebut adalah Desa Long Peleban dan Desa Long Lejuh. Kedua desa ini berada di wilayah paling hulu Sungai Kayan.
Desa Long Peleban dan Desa Long Lejuh akan hilang karena akan ditenggelamkan demi tersedianya tenaga listrik berdaya 9.000 megawatt di Sungai Kayan.
Baca juga: Telan Dana Rp 40 Triliun, PLTA Mentarang Induk Ditargetkan Beroperasi pada 2030
Desa yang dihuni warga adat Dayak Kayan dan Dayak Kenyah sejak 1901 ini, menyimpan sejarah panjang dan menjadi saksi bisu dari berdirinya Kerajaan Bulungan.
Kabid Pemerintahan Desa Dinas PMD Kabupaten Bulungan, Nurdin Lubis menuturkan, di Desa Long Peleban, terdapat makam leluhur yang dinamakan Lahai Bara.
‘’Long Pelaban memiliki situs sangat bersejarah, yaitu makam Lahai Bara. Kuburan keramat tersebut, dipercaya sebagai pusara dari tokoh besar dan menjadi cerita asal usul berdirinya Kesultanan Bulungan,’’ ujarnya, Jumat (3/3/2023).
Nurdin menjelaskan, Desa Long Peleban merupakan sebuah desa di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan dengan luas sekitar 235.336 km². PMD Bulungan mencatat, ada 60 kepala keluarga (KK) atau 260 jiwa yang menghuni Desa Long Peleban.
Dia mengatakan dari Kabupaten Bulungan ke Desa Long Peleban diperlukan waktu 4,5 jam perjalanan dengan speed boat.
Sementara Desa Long Lejuh memiliki luas wilayah 296,06 km², dengan jumlah penduduk 103 KK atau 415 Jiwa.
‘’Kedua desa tertua ini akan hilang nanti ketika pembangunan PLTA berjalan. Semua wilayahnya akan tenggelam, dan kita belum ada kejelasan akan bagaimana dengan situs bersejarah di sana,’’ujarnya lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.