KOMPAS.com - Sejumlah siswa mulai mengeluhkan soal kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) para siswa masuk pukul 5 pagi ke sekolah.
Salah satunya siswa bernama Bibiyana Rambu Babang, siswa kelas 12 di SMAN 1 Kota Kupang.
Menurut Rambu saat ini dirinya harus bangun lebih awal yaitu jam 4 pagi. Setelah itu dirinya berjalan kaki ke sekolah karena jarak kosnya tidak terlalu jauh dari sekolah.
Baca juga: Pro Kontra Sekolah Masuk Pukul 5 Pagi di NTT, Alasan Gubernur Viktor hingga Ombudsman Banjir Keluhan
Namun, siswa asal Sumbawa Barat itu sempat mengaku was-was saat berangkat ke sekolah karena suasana masih sepi dan gelap. Dirinya khawatir akan bertemu penjahat atau pemabuk di jalan.
"Saya ada rasa takut juga, misalnya saat jalan ke sekolah tiba-tiba ketemu orang mabuk, tapi Puji Tuhan dua hari belum ketemu dan semoga tidak ketemu sama sekali," kata dia, Kamis (2/3/2023).
Rambu mengatakan, saat menceritakan aturan itu, orangtuanya sempat khawatir. Namun, kata Rambu, orangtunya berpesan agar tetap ikuti aturan yang ada.
"Saat beritahu orangtua di Sumba Timur mereka khawatir dan takut, karena kami belum tau situasi dan kondisi Kota Kupang," katanya.
"Tapi karena kata orangtua itu aturan yang harus dijalankan, apalagi kami anak tanggungan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur yang bersekolah di Kota Kupang," tambahnya.
Baca juga: Kisah Siswa SMA di Kupang Gelisah Saat Tidur karena Harus Bangun Sebelum Pukul 5 Pagi
Sementara itu, selama kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi, dirinya sulit memasak sarapan.
Pasalnya, dirinya merasa gelisah saat tidur dan khawatir bangun terlambat.
"Jadi kalau biasanya saya tidur jam 12 malam, kemudian jam 01.00 Wita tersadar dan bangun cek ponsel. Jadi kami tidak bisa tidur dan gelisah menunggu sampai jam 04.00 Wita," ungkap dia.
Lalu Rambu mengaku bisa makan setelah pulang sekolah pada pukul 11.30 Wita.
Rambu tidak memungkiri, rasa kantuk sangat terasa ketika jam pelajaran pukul 09.00 Wita.
Namun dirinya menyebut kondisi itu karena masalah belum terbiasa. Dirinya pun berharap akan segera menyesuaikan dengan kebijakan itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.