Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi, Kepsek Daerah Pegunungan di NTT: Jam 7 Saja Masih Ada yang Telat

Kompas.com - 02/03/2023, 04:50 WIB
Markus Makur,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com– Kebijakan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di NTT masuk pada pukul 05.00 Wita ditentang dan dipertanyakan oleh sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) di Manggarai Timur, NTT.

Salah satunya Kepala SMK Santo Bartolomeus Benteng Jawa, Kecamatan Lambaleda, Frumensius Menjulun.

Baca juga: Sekolah di NTT Masuk Jam 5 Pagi, DPRD: Kebijakan Abnormal, Tak Masuk Akal

Jalan kaki belasan km

Dia mengatakan, di wilayahnya, siswa harus berjalan kaki belasan kilometer untuk sampai ke sekolah.

"Sekolah kami menolak dan kurang setuju dengan kebijakan Gubernur NTT Viktor Laiskodat tentang sekolah jam 05.00 Wita. Apalagi sekolah kami dengan topografi yang sangat sulit," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: PGRI NTT Sebut Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi Rawan Ancaman Kejahatan dan Berdampak bagi Kesehatan

Menurutnya, banyak siswa yang datang terlambat saat pembelajaran sekolah diterapkan dengan jam normal.

"Sekolah-sekolah yang berada di pegunungan dan pelosok Manggarai Timur tidak setuju dengan kebijakan ini. Kebijakan yang sudah biasa dilaksanakan jam pembelajaran jam 07.00 Wita pagi, masih ada siswa siswi yang datang terlambat," jelasnya.

Dianggap tanpa kajian

Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala SMAN 2 Borong Kabupaten Manggarai Timur Siprianus Nahur juga mengungkapkan keberatan terhadap kebijakan tersebut.

"Lucunya karena kebijakan ini muncul tanpa melalui kajian ilmiah sehingga saya pribadi sangat tidak setuju," kata Siprianus, Rabu.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala (MKKS) SMA se-Manggarai Timur Fruemensius Hemat menjelaskan, masih menunggu surat resmi mengenai kebijakan yang telah diterapkan di Kota Kupang tersebut.

"Selanjutnya akan mengambil sikap bersama entah itu penolakan atau persetujuan dalam wadah MKKS," paparnya.

Fruemensius Hemat juga meminta semua pihak tidak mengomentari berlebihan mengenai penerapan sekolah pukul 05.00 Wita.

"Kalau pun ada yang tidak setuju mohon disampaikan secara santun, dengan pendasaran atau argumentasi yang menyakinkan," ujar dia.

Menurutnya, selama aturan ini belum disahkan atau diterapkan menyeluruh di NTT, Fruemensius Hemat memastikan jam sekolah dimulai seperti biasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com