"Kami PGRI NTT mencoba memberikan solusi terkait target pemerintah untuk masuk ke 200 sekolah terbaik secara nasional," ujarnya.
Solusinya yakni, pemerintah perlu duduk bersama semua pihak untuk mengkaji indikator keberhasilan belajar menuju 200 sekolah terbaik di Indonesia.
Selanjutnya, perlu dilakukan peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran termasuk jaringan internet.
Baca juga: P2G: Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Justru buat Pengeluaran Makin Bertambah
Kemudian, untuk mengejar persentase diterimanya lulusan SMA/SMK dari NTT ke berbagai Perguruan Tinggi ternama di Indonesia dan sekolah kedinasan, maka pemerintah perlu melakukan pendampingan kepada siswa kelas XII.
Hal itu untuk mempersiapkan diri mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi dan sekolah kedinasan dalam bentuk bimbingan belajar tambahan di setiap satuan pendidikan.
"Selain itu, perlu dilakukan penguatan kapasitas guru melalui workshop terkait pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order of Thinking Skill) atau pembelajaran yang mengembangkan keterampilan berpikir kritis," ujarnya.
Baca juga: Soal Sekolah Pukul 5 Pagi di NTT, Wabup Ende: Kami Tunggu Keputusan Resmi
Petrus juga menambahkan, perlu dilakukan pengelompokkan kelas unggul bagi siswa dari kelas X, agar persiapan masuk perguruan tinggi dan sekolah kedinasan dapat dilakukan sejak dini oleh satuan pendidikan, di bawah pengawasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.
Pemerintah kata Petrus, perlu memberikan reward bagi seluruh siswa berprestasi, baik dari sekolah negeri maupun swasta tanpa memandang latar belakang dan status sosial orangtua.
"Yang terakhir, Pemerintah Provinsi NTT perlu meningkatkan jumlah penerima beasiswa berupa biaya kuliah, biaya riset atau tugas akhir dan biaya hidup bagi putra dan putri NTT, agar berprestasi dan termotivasi bersaing masuk ke universitas ternama di Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, meminta pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Kota Kupang, memulai jam pelajaran pada pukul 05.00 Wita, viral di media sosial dan grup WhatsApp.
Dalam tayangan video berdurasi 1 menit 43 detik tersebut tampak Viktor didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi, meminta para siswa agar membiasakan diri bangun pukul 04.00 Wita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.