Terdapat 6.800 lembar rupiah palsu pecahan Rp 10.000. Kemudian, 112 ikat atau 11.200 lembar dolar Amerika Serikat palsu.
Kemudian ada juga 30 ikat atau 3.000 lembar euro palsu, 6 ikat atau 600 lembar real Brazil palsu, 300 lembar rupiah palsu nominal Rp 100.000.
Selain itu, ditemukan ada 1.000 lembar euro palsu, dan 300 lembar dolar Zimbabwe palsu.
“Total untuk yang termasuk mata uang Indonesia itu Rp 67 juta, kalau mata uang dari negara lain atau mata uang asing kita akan melibatkan tim ahli dari Bank Indonesia,” kata Nandar.
Baca juga: Pengedar Uang Palsu di Telegram Ditangkap, Dikenal sebagai Lady Queen
Namun, bila dikonfersi ke rupiah uang palsu dari berbagai negara itu totalnya mencapai Rp 10 miliar.
Dari hasil pemeriksaan, para tersangka merupakan jaringan pengedar uang palsu antar pulau. Sebab, pelaku akan mengedarkan uang palsu ke sejumlah daerah di Pulau Sumatera.
Untuk itu, Nandar meminta masyarakat untuk tetap waspada dan lebih teliti.
Apalagi, bila secara kasat mata uang palsu yang diproduksi oleh para pelaku ini bisa dibedakan dari ukurannya maupun bahan yang kasar.
"Ini terlihat sangat jelas uang palsu, terlihat dari ukuran dan bahan yang kasar atau tidak halus seperti uang aslinya,” ujar dia.
Baca juga: Kalah Main Judi, Bendahara Desa di Lombok Utara Selipkan Uang Palsu dalam Dana BLT
Kedua tersangka sudah dilakukan penahanan disangkakan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dengan ancaman 15 tahun penjara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.