Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Bocah SD di Purworejo Diberi Uang oleh Orang Tak dikenal, Rata-rata Dapat Rp 100.000

Kompas.com - 28/02/2023, 17:53 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com- Sejumlah anak-anak di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah diberi uang oleh orang tak dikenal. Hal ini membuat resah kepala sekolah tempat anak-anak tersebut menuntut ilmu.

Pihak sekolah mengeluarkan surat edaran kepada wali murid agar lebih berhati-hati. Sampai saat ini ada delapan anak yang menerima pemberian uang dari orang tak dikenal tersebut.

Pemberian uang secara cuma-cuma tersebut dinilai mencurigakan. Pasalnya, orang tak dikenal tersebut menutup pelat nomor kendaraan yang digunakan menggunakan plester berwarna hitam agar tak diketahui.

"Izin melaporkan, telah terjadi modus pendekatan terhadap 8 siswa didik kami yang Bernama M (kelas 6), FH (Kelas 6), SP (Kelas 6), KA (Kelas 4), TN (Kelas 5), RI (Kelas 5), YN (Kelas 5), DS (Kelas 5) di lokasi sekitaran jembatan buh pepet ngandul, Jenarwetan dan area bakungan," tulis surat tersebut yang diterima KOMPAS.com pada Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Siswa SD di Sleman Mengaku Pusing Usai Makan Permen dari Orang Tak Dikenal

Surat tersebut ditandatangani oleh Kepala sekolah SD setempat berinisial IP. Saat dikonfirmasi dikantornya, IP mengatakan, setiap anak rata-rata diberi uang Rp 100.000. Selain itu orang tak dikenal tersebut berpesan agar membagikan uang tersebut dengan teman-teman yang lain. 

"Awalnya saya mendapat informasi dari guru di sini bahwa ada anak-anak yang diberi uang dari orang tak dikenal. Setelah itu saya kumpulkan anak-anak dan saya berikan arahan, saat itu ada 8 yang mengaku diberi uang," kata IP.

Pemberian uang oleh orang tak dikenal ini bukan hanya satu kali tapi beberapa kali. Terkait motif, dia mengaku belum mengetahuinya.

Dia mengatakan orang tak dikenal itu memiliki ciri-ciri yakni seorang ibu menggunakan motor matik warna hitam, dengan pelat motor yang ditutup plaster hitam.

Selain itu, orang tak dikenal tersebu juga pernah mengunakan motor matik warna hijau. Bahkan ada juga bapak-bapak dan ibu-ibu yang berboncengan.

Kejadian pemberian oleh orang tak dikenal itu rata-rata dilakukan pada sore hari sekitar pukul 14.00-15.00 WIB, saat anak-anak sedang bermain. Ada juga yang diberi uang saat pagi hari sebelum berangkat sekolah.

Bahkan, ada dua anak yang ditawari untuk diantar ke rumah saat berjalan kaki sepulang sekolah. Kedua anak itu menolak diantar dan langsung pergi meninggalkan orang tak dikenal itu.

"(Surat edaran) ini sudah saya share ke grub guru se-Purwodadi, ke grub kepala sekolah, ke Korwil dan sudah saya laporkan resmi ke Polsek serta kepala desa dan wali murid," kata IP.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Asal Semarang Diculik Orang Tak Dikenal, Dalihnya Diajak Ngaji

"Saya imbau kepada wali murid, tolong untuk menjaga anaknya lebih intensif lagi karena seolah-olah sekolah kita menjadi sasaran atau modus. Semoga kedepan tidak terjadi apa-apa," kata IP.

Sementara itu, Kapolsek Purwodadi Iptu Ponijo membenarkan tentang adanya surat yang beredar tersebut. Pihaknya sudah melakukan pengecekan di lapangan terkait adanya orang tak dikenal yang memberikan uang.

Ia menyebut, kejadian itu waktunya tidak bersamaan. Pihaknya saat ini juga sudah melakukan patroli di wilayah yang diduga sebagai lokasi pemberian uang oleh orang tak dikenal.

"Kita sudah melakukan patroli di daerah tersebut. Itu waktunya tidak bersamaan kadang-kadang berjarak beberapa bulan terus ketemu dan ngasih uang. Kalau motifnya belum diketahui," kata Ponijo.

"Saya menyarankan untuk warga khususnya anak-anak kalau lewat jalan itu jangan sendirian. Karena jalan itu memang sepi," tambah Ponijo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com