Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Jam Usai Dianiaya Bertubi-tubi Ibunya, Bocah di Merangin Tewas, Pelaku Marah karena Korban Enggan Isi Ember

Kompas.com - 27/02/2023, 08:03 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Bocah berinisial DF (7) di Kabupaten Merangin, Jambi, meninggal akibat dianiaya ibunya, WA (34).

DF meninggal pada Sabtu (25/2/2023) pukul 01.00 WIB atau berjarak 16 jam setelah dianiaya sang ibu.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Merangin AKBP Dewa Ngakan Nyoman Arinata mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (24/2/2023) pukul 09.00 WIB.

Korban yang mulanya tengah bermain, diminta WA untuk mengisi air ke ember. Namun, korban tidak menuruti permintaan ibunya.

Melihat anaknya bermain terus, WA marah. Ia lantas menganiaya anaknya secara bertubi-tubi. Pelaku memukul, menendang, hingga membanting korban.

Baca juga: Kronologi Bocah 7 Tahun di Merangin Tewas Dipukuli Ibunya dengan Sapu, Bermula Menolak Mengisi Ember

Merasa kondisi anaknya baik-baik saja, WA pun pergi bekerja.

Sekitar pukul 12.00 WIB, WA ditelepon oleh anak perempuannya yang menjaga DF. Ia mengabarkan bahwa adiknya mengeluarkan dengkuran sangat keras saat tidur.

Melihat hal yang tak biasa itu, kakak korban panik. Terlebih lagi, korban tak kunjung bangun saat dibangunkan kakaknya.

Hingga pukul 16.00 WIB, korban masih belum bangun. Kakak korban lalu menelepon kembali ibunya.

Pada pukul 18.00 WIB, pelaku akhirnya membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonel Abundjani Bangko, Merangin.

Namun, 7 jam usai menjalani perawatan, DF meninggal.

Baca juga: Pukul Anaknya dengan Gagang Sapu Sampai Meninggal, Ibu Kandung Ditangkap Polisi

Halaman:


Terkini Lainnya

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com