MANOKWARI, KOMPAS.com - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) yang sedang mencari korban kecelakaan ekskavator di Manokwari, Papua Barat, malah menemukan jenazah Manosor Rajagukguk Aritonang (24), Minggu (26/2/2023).
Belakangan, diketahui Rajagukguk merupakan penambang ilegal. Saat menemukan jasad Manosor, tim sedang mencari SP (5) yang hilang sejak Kamis (23/2/2023) dalam insiden kecelakaan ekskavator
"Manosor diketahui merupakan pria penambang emas ilegal di Waserawi, kita temukan saat pencarian SP di hari ke-tiga," kata Kepala Basarnas Manokwari I Wayan Suyatna, Minggu malam.
Baca juga: Operasional TPA Sarimukti Cuma Gunakan 2 Ekskavator, Banyak Alat Berat Rusak, Antrean Truk Mengular
Dalam upaya pencarian, Basarnas menemukan jenazah Manosor tersebut sekitar 15 kilometer dari Lokasi kecelakaan.
"Setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Mobja lalu diidentifikasi korban bukan masuk dalam pencarian tim dalam upaya pencarian pasca-kecelakaan ekskavator yang tenggelam," kata Suyatna.
Sementara hingga Minggu kemarin, SP belum ditemukan.
"Pukul 17.30 Wit Tim SAR Gabungan kembali ke posko, pencarian dihentikan sementara dengan hasil nihil, kami melaksanakan evaluasi selanjutnya Operasi SAR akan dilanjutkan esok hari pada pukul 07.00 Wit," kata Suyatna.
Diketahui kecelakaan Ekskavator terjadi pada Kamis (23/2/2023) yang tenggelam di Kali Wariori, atau lokasi tambang emas ilegal Distrik Masni, Kampung Wariori Indah, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Ekskavator yang dikemudikan warga bernama Irwansah (29), mengangkut enam orang dari lokasi penambangan emas ilegal Waserawi dengan tujuan Bendungan Kali Wariori.
Baca juga: Kecelakaan Ekskavator di Lokasi Tambang Emas Ilegal Manokwari, 2 Tewas
Ada empat orang yang berada di dalam ruang kabin ekskavator. Mereka ialah Yuliana, Ratnasari, SP dan operator ekskavator.
Sedangkan di atas ekskavator ada dua orang yakni Aspar (27) yang merupakan suami Ratnasari dan Novri Ngau (31), suami Yuliana.
"Sesampainya di bawah Muara Wasirawi sekitar pukul 16.00 WIT, ekskavator tersebut terperosok masuk ke dalam lubang bekas galian yang dipenuhi air dan kondisi arus kali yang deras," katanya, Sabtu (25/2/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.