Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 WNA China Dirampok di Jalan Lintas Sumbawa, Uang Puluhan Juta Rupiah hingga Kepingan Emas Dibawa Kabur

Kompas.com - 25/02/2023, 17:04 WIB
Susi Gustiana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Tiga Warga Negara Asing (WNA) China yang hendak pulang ke Sumbawa usai melakukan perjalanan bisnis ke salah satu perusahaan tambang di Kecamatan Lantung, Kabupaten Sumbawa dirampok. Diduga pelaku perampokan berjumlah delapan orang.

Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Ivan Roland Christofel yang dikonfirmasi via telepon pada Sabtu (25/2/2023), membenarkan terjadinya aksi perampokan tersebut.

"Benar, ada WNA yang dirampok pada Jumat (24/2/2023) pukul 10.00 Wita, di Wilayah Simpang BRL Kecamatan Lantung," katanya.

Baca juga: Mantan Karyawan Jadi Tersangka Perampokan Kantor Ekspedisi di Rangkasbitung

Dia mengatakan pihaknya saat ini masih dilakukan penyelidikan.

"Tim masih bekerja di lapangan," sebut Ivan.

Ditambahkan, KBO Reskrim Polres Sumbawa Iptu Sumarlin yang ditemui Sabtu (25/2/2023) di ruang kerjanya mengungkapkan kronologi perampokan tersebut. Dia mengatakan kejadian itu berawal saat mobil Mitsubishi warna putih datang dari lokasi tambang PT BRL menuju Sumbawa, yang dikendarai seorang sopir asal Lombok. Selain itu ada tiga WNA China dan satu penerjemah bahasa Mandarin di dalamnya.

Mobi tersebut melintas di jalan yang berada di tengah hutan Kecamatan Lantung. Lalu, tiba-tiba ada delapan orang keluar dari semak-semak dan merampok mereka. 

Korban sempat didorong ke jurang. Beruntung masih selamat karena ada tebing yang bisa menahan korban. Korban juga mengalami penganiayaan hingga terluka di bagian kepala dan wajah.

"Tiga WNA, dan dua WNI yakni supir dan penerjemah adalah korban. Karena barang berharganya diambil perampok," ungkap Sumarlin.

Tas jinjing milik korban dibawa kabur perampok. Di dalam tas tersebut terdapat uang tunai Rp 25 juta, emas lempengan 44 gram, emas kalung 10 gram, 5 buah handphone dan uang 200 dollar Amerika Serikat atau senilai Rp 3 juta di dalam dompet. Kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah.

"Kami sudah kantongi sejumlah ciri-ciri pelaku. Pelacakan dan pencarian sedang dilakukan tim di lapangan.

Baca juga: Toko Kelontong di Magetan Dirampok, Pelaku Gunakan Senjata Api

Usai melancarkan aksinya, kawanan perampok ini langsung kabur meninggalkan lokasi.

"Sementara, korban akan menjalani pemeriksaan besok. Pelapor adalah supir mobil yang berasal dari Lombok sudah membuat LP sedangkan penerjemah bahasa seorang perempuan asal Pulau Jawa," papar Sumarlin.

Korban WNA sulit dimintai keterangan karena terkendala bahasa tapi ada penerjemahnya. Saat terjadi aksi perampokan tidak ada warga yang menolong. Hal itu diperparah dengan adanya blokade jalan menggunakan batang kayu cukup besar.

Ketika itu pukul 10.00 Wita, lokasi kejadian sedang sepi dan tidak ada pengendara lain yang melintas di jalan jurusan Lito ke Lantung tersebut. Sementara di samping kanan kiri jurang dan hutan.

Menurut Sumarlin, sebelumnya sempat terjadi perampokan di lokasi yang sama.

"Kami masih dalami kasus ini, penyelidikan kami ambil alih dari Polsek setempat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Regional
Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Regional
Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com